Inggris pada hari Rabu (2/12) menjadi negara barat pertama yang menyetujui vaksin Covid-19, mendahului Amerika Serikat dan Uni Eropa. Otoritas kesehatan Inggris akan menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer untuk penggunaan darurat dalam waktu singkat. Vaksin itu akan tersedia mulai awal pekan depan.
Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson mengundang kritik atas penanganannya terhadap krisis virus corona karena Inggris merupakan negara yang menghadapi kematian tertinggi di Eropa.
Reuters, Rabu (2/12), melaporkan vaksin dipandang sebagai kesempatan terbaik bagi dunia untuk kembali ke keadaan normal di tengah pandemi yang telah menewaskan hampir 1,5 juta orang.
"Pemerintah hari ini telah menerima rekomendasi dari Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) independen untuk menyetujui penggunaan vaksin Pfizer dan BioNTech," kata pemerintah.
“Saya jelas sangat senang dengan berita ini, sangat bangga bahwa Inggris adalah tempat pertama di dunia yang memiliki vaksin resmi secara klinis,” kata Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock.
Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, mengatakan bahwa vaksin mereka 95 persen efektif dalam mencegah penyakit, jauh lebih tinggi dari yang diharapkan.
Produsen obat AS itu mengatakan otorisasi penggunaan darurat Inggris menandai momen bersejarah dalam perang melawan Covid-19.
"Otorisasi ini adalah tujuan yang telah kami upayakan sejak kami pertama kali menyatakan bahwa sains akan menang, dan kami memuji MHRA atas kemampuan mereka untuk melakukan penilaian yang cermat dan mengambil tindakan tepat waktu untuk membantu melindungi masyarakat Inggris," kata CEO Albert Bourla.
Pfizer dan Moderna juga telah mengajukan permohonan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) untuk otorisasi darurat vaksin kedua perusahaan itu di Amerika Serikat. Jika izin itu diberikan, vaksinasi di Amerika dapat dimulai paling cepat pertengahan Desember.
Berita tentang persetujuan Inggris atas vaksin Pfizer-BioNTech itu muncul sehari setelah komite penasihat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menetapkan bahwa petugas kesehatan dan penghuni panti wreda harus menjadi warga Amerika yang didahulukan untuk menerima vaksin COVID-19. [ah/au, lt/ab]