Seorang tentara telah membunuh tiga rekannya sesama anggota militer Amerika di pangkalan Angkatan Darat Amerika di Fort Hood, di bagian tengah Texas, sebelum ia bunuh diri. Insiden ini juga melukai 16 lainnya.
Komandan pangkalan tersebut, Letjen Mark Milley, mengatakan Rabu malam (2/4) pelaku bunuh diri dengan pistol semi-otomatisnya saat ia didekati seorang polisi militer.
Milley mengatakan motif pelaku tidak diketahui, tetapi pihak berwenang meyakini ini tidak ada kaitannya dengan terorisme. Pihak berwenang menyebut pelaku penembakan itu adalah Ivan Lopez.
Milley mengatakan, pelaku menjalani tugas tempur di Irak selama empat bulan pada tahun 2011. Ia sedang menjalani perawatan karena masalah depresi dan kecemasan, serta mengikuti tes kesehatan yang cukup panjang terhadap kemungkinan 'gangguan stress pasca trauma' atau PTSD. Insiden penembakan terjadi sekitar jam 4 sore waktu setempat di sebuah fasilitas medis di pangkalan itu.
Ivan Lopez diketahui menggunakan senjata semi otomatis kaliber 45. Tetapi belum bisa dipastikan apakah dia terlibat perdebatan dengan sesama personil militer lainnya sebelum insiden itu, sebagaimana yang diberitakan beberapa media.
Dalam konferensi pers terpisah, tim dokter yang merawat para korban mengatakan hingga Rabu malam ini ada sembilan korban luka-luka yang dirawat di ruang ICU, tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Presiden Amerika Barack Obama yang berbicara dari Chicago menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan mengatakan “ia sangat sedih karena insiden seperti ini terjadi kembali”. Obama menambahkan situasi di fasilitas militer itu masih sangat cair dan ia mengikuti situasi tersebut dengan seksama.
Insiden penembakan pernah terjadi di Fort Hood tahun 2009 yang menewaskan 13 orang dan melukai 32 lainnya. Pelaku penembakan Nidal Hassan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan tahun lalu.
Setelah insiden penembakan di Fort Hood tahun 2009, Pentagon memerintahkan pengetatan keamanan di seluruh pangkalan dan fasilitas militer Amerika.
Komandan pangkalan tersebut, Letjen Mark Milley, mengatakan Rabu malam (2/4) pelaku bunuh diri dengan pistol semi-otomatisnya saat ia didekati seorang polisi militer.
Milley mengatakan motif pelaku tidak diketahui, tetapi pihak berwenang meyakini ini tidak ada kaitannya dengan terorisme. Pihak berwenang menyebut pelaku penembakan itu adalah Ivan Lopez.
Milley mengatakan, pelaku menjalani tugas tempur di Irak selama empat bulan pada tahun 2011. Ia sedang menjalani perawatan karena masalah depresi dan kecemasan, serta mengikuti tes kesehatan yang cukup panjang terhadap kemungkinan 'gangguan stress pasca trauma' atau PTSD. Insiden penembakan terjadi sekitar jam 4 sore waktu setempat di sebuah fasilitas medis di pangkalan itu.
Ivan Lopez diketahui menggunakan senjata semi otomatis kaliber 45. Tetapi belum bisa dipastikan apakah dia terlibat perdebatan dengan sesama personil militer lainnya sebelum insiden itu, sebagaimana yang diberitakan beberapa media.
Dalam konferensi pers terpisah, tim dokter yang merawat para korban mengatakan hingga Rabu malam ini ada sembilan korban luka-luka yang dirawat di ruang ICU, tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Presiden Amerika Barack Obama yang berbicara dari Chicago menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan mengatakan “ia sangat sedih karena insiden seperti ini terjadi kembali”. Obama menambahkan situasi di fasilitas militer itu masih sangat cair dan ia mengikuti situasi tersebut dengan seksama.
Insiden penembakan pernah terjadi di Fort Hood tahun 2009 yang menewaskan 13 orang dan melukai 32 lainnya. Pelaku penembakan Nidal Hassan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan tahun lalu.
Setelah insiden penembakan di Fort Hood tahun 2009, Pentagon memerintahkan pengetatan keamanan di seluruh pangkalan dan fasilitas militer Amerika.