Militer Amerika telah menyimpulkan bahwa serangan mematikan oleh seorang pegawai kontrak di gedung kantor angkatan laut di Washington tahun lalu mungkin bisa dicegah jika pemerintah mencermati latar belakang pegawai kontrak itu sebelum dinyatakan lolos pemeriksaan keamanan.
Pekerja kontrak itu menembak 12 orang sebelum ditembak mati oleh polisi bulan September lalu di Navy Yard beberapa blok dari gedung Kongres Amerika. Menteri Pertahanan Chuck Hagel hari Selasa mengatakan dua tinjauan mengenai insiden itu menunjukkan “celah-celah merisaukan” dalam keamanan di gedung-gedung militer dan pengecekan latar belakang yang dilakukan pemerintah pada pekerja yang direkrutnya.
Salah satu dari laporan tersebut menyimpulkan bahwa perusahaan kontraktor yang merekrut Aaron Alexis sang pembunuh “memutuskan untuk tidak memberitahu pemerintah mengenai informasi berbahaya” yang dikumpulkan mengenai Alexis dan bahwa ada pihaknya memang tadinya khawatir ia bisa mencelakakan orang lain.
Menteri Pertahanan Amerika itu mengatakan pemerintah akan mulai peninjauan ulang atas personil militer maupun sipil yang sudah dinyatakan lolos pemeriksaan latar belakangnya untuk meninjau ulang informasi yang mungkin dikumpulkan seperti apakah seseorang yang sudah lolos pemeriksaan latar belakang pernah ditahan.
Hagel mengatakan Pentagon juga akan mempertimbangkan memangkas jumlah personil pertahanan yang telah lolos pemeriksaan latar belakang rahasia setidaknya 10 persen dan apakah Departemen Pertahanan sebaiknya melakukan pengkajian ulang latar belakang sendiri ketimbang bergantung pada kantor yang lain.
Pekerja kontrak itu menembak 12 orang sebelum ditembak mati oleh polisi bulan September lalu di Navy Yard beberapa blok dari gedung Kongres Amerika. Menteri Pertahanan Chuck Hagel hari Selasa mengatakan dua tinjauan mengenai insiden itu menunjukkan “celah-celah merisaukan” dalam keamanan di gedung-gedung militer dan pengecekan latar belakang yang dilakukan pemerintah pada pekerja yang direkrutnya.
Salah satu dari laporan tersebut menyimpulkan bahwa perusahaan kontraktor yang merekrut Aaron Alexis sang pembunuh “memutuskan untuk tidak memberitahu pemerintah mengenai informasi berbahaya” yang dikumpulkan mengenai Alexis dan bahwa ada pihaknya memang tadinya khawatir ia bisa mencelakakan orang lain.
Menteri Pertahanan Amerika itu mengatakan pemerintah akan mulai peninjauan ulang atas personil militer maupun sipil yang sudah dinyatakan lolos pemeriksaan latar belakangnya untuk meninjau ulang informasi yang mungkin dikumpulkan seperti apakah seseorang yang sudah lolos pemeriksaan latar belakang pernah ditahan.
Hagel mengatakan Pentagon juga akan mempertimbangkan memangkas jumlah personil pertahanan yang telah lolos pemeriksaan latar belakang rahasia setidaknya 10 persen dan apakah Departemen Pertahanan sebaiknya melakukan pengkajian ulang latar belakang sendiri ketimbang bergantung pada kantor yang lain.