Militan Negara Islam (ISIS) mengklaim serangan udara Yordania telah menewaskan seorang petugas kemanusiaan dari Amerika, Kayla Mueller, menurut kelompok intelijen SITE hari Jumat.
Gedung Putih menyatakan belum dapat mengkonfirmasi klaim tersebut.
"Kami tentunya sangat prihatin dengan laporan tersebut," kata Bernadette Meehan, juru bicara bagi Lembaga Keamanan Nasional Gedung Putih. Namun menambahkan, "Kami belum melihat bukti yang mengukuhkan klaim ISIL (ISIS)."
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf mengatakan Deplu mengakui bahwa ada beberapa warga Amerika yang ditahan di luar negeri, termasuk oleh ISIS, tapi mengatakan ia tidak dapat memperoleh rincian lebih lanjut mengenai kasus ini.
Yordania melakukan serangan udara terhadap target-target ISIS setelah seorang dibakarnya hidup-hidup pilot Yordania yang ditangkap di Suriah.
Mueller, pekerja kemanusiaan dari Amerika, yang diyakini merupakan sandera terakhir yang ditahan ISIS, diduga masih hidup hingga dua minggu lalu, menurut sebuah sumber intelijen.
Klaim bahwa ia dibunuh dalam sebuah serangan udara disambut dengan skeptis, setelah pihak berwenang Yordania mengatakan pilotnya sudah dibunuh sebelum ISIS merilis video yang menunjukkan ia dibakar hidup-hidup.