Menteri Luar Negeri Palestina mengatakan keputusan Interpol untuk memasukkan Palestina sebagai anggota merupakan sebuah kemenangan bagi lembaga penegak hukum di Palestina.
Riad Malki, melalui sebuah pernyataan, Rabu (27/9), mengatakan, hasil pemungutan suara yang dilakukan majelis umum Interpol adalah bukti kepercayaan terhadap kapasitas penegak hukum di Palestina. Ia berjanji akan mempertahankan komitmen Palestina untuk memerangi kejahatan dan memperkokoh aturan hukum.
Pemerintah Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait voting itu. Namun, mantan PM Israel Ehud Barak menyebut itu kegagalan lain PM Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya pada 2012, Majelis Umum PBB mengakui Palestina sebagai anggota pengamat sementara UNESCO menyetujui keanggotaan penuh Palestina. Para penentang mengatakan, mengakui Palestina di organisasi-organisasi internasional merusak peluang perundingan dengan Israel yang telah lama mengalami kebuntuan.
Pernyataan keanggotaan Palestina oleh Interpol merupakan dukungan besar bagi usaha Palestina dalam meraih pengakuan internasional. [ab/uh]