Seorang pria asal New Hampshire yang terluka dalam sebuah ledakan rumah bersyukur atas tersedianya fitur Siri yang bantu selamatkan nyawanya.
Christopher Beaucher mengatakan ia sedan memeriksa bungalow kosong milik ibunya di Wimot tanggal 1 Mei saat ia melihat sesuatu yang mencurigakan dan masuk ke dalam bungalow tersebut.
Ia mengatakan pada stasiun televisi WMUR-TV ketika ia menyalakan lampu, rumahnya meledak.
“Seluruh tempat terbakar api,” ujar Beaucher. “Sebagian rumah runtuh ketika masih berada di dalamnya saat ledakan pertama, jadi saya tidak benar-benar dapat mengatakan posisi saya saat itu.”
Wajah dan tangan Beaucher mengalami luka bakar parah. Ia mengambil telepon selularnya namun tak dapat memutar nomor telepon karena luka-lukanya. Entah bagaimana ia meminta asisten virtual iPhone yang dikontrol oleh suara, Siri, untuk menghubungi nomor 911, karena ia yakin ia akan segera mengalami shock.
Seorang wanita jurubicara Apple menyatakan hari Senin statistik terkait penggunaan Siri dalam keadaan darurat belum tersedia, namun mencatat beberapa keadaan darurat dimana Siri digunakan untuk mencari pertolongan. Insiden ini termasuk tiga penumpang perahu di lepas pantai Florida bulan April lalu yang menggunakan telepon selular yang tahan air ini ketika perahu mereka tenggelam; anak lelaki 4 tahun asal London yang menggunakan ibu jari ibunya untuk membuka iPhone dan menggunakan Siri setelah ia pingsan di rumah pada bulan Maret; dan seorang pria di Vancouver yang pingsan, mengalami kelumpuhan, namun mampu menggunakan lidahnya untuk menggunakan Siri.
Beaucher sedang menjalani perawatan untuk luka-lukanya dan ia berharap dapat kembali bekerja sebagai juru masak dan mengurus ladang pertaniannya.
“Saya sangat, sangat, sangat beruntung masih dapat bertahan hidup,” ujarnya.
Kantor kepala dinas kebakaran negara bagian New Hampshire masih menyelidiki ledakan ini. [ww]