Beberapa komandan militer Irak mengatakan telah meraih kendali di kompleks utama pemerintah di kota Ramadi dan para pakar teknis sedang membersihkan lokasi itu dari bahan peledak yang ditinggalkan para pejuang ISIS yang melarikan diri.
Hingga Minggu malam (27/12), pasukan Irak masih belum mengumumkan kemenangannya secara menyeluruh di Ramadi, di mana pemimpin operasi militer Irak itu mengatakan kepada Associated Press bahwa mereka telah mendorong tercapainya kendali penuh atas kota yang dipenuhi pembom bunuh diri, penembak jitu dan jebakan. Komandan-komandan itu mengatakan ekstrimis ISIS masih menguasai sekiar tiga perempat kota itu, sementara pertempuran terus berlanjut.
Hingga malam tiba belum jelas berapa warga sipil yang masih berada di kota Ramadi, yang terletak sekitar 100 kilometer bagian barat Baghdad. Tetapi seorang juru bicara Irak sebelumnya mengatakan sebagian besar penduduk telah mengungsi di sebuah rumah sakit di dekat kota itu.
Belum ada laporan jumlah korban tewas, sementara pertempuran terus berkecamuk hari Minggu. Tetapi sumber-sumber medis di Baghdad mengatakan kepada kantor berita AFP, lebih dari 90 tentara luka-luka dan dirawat di rumah sakit pada hari Minggu saja.
Setelah beberapa bulan melakukan persiapan, pasukan Irak yang didukung serangan udara pasukan koalisi yang dipimpin Amerika mendesak masuk ke tengah kota pekan lalu, upaya terencana untuk merebut kembali kota yang jatuh ke tangan ISIS bulan Mei lalu. [em]
