Pemimpin baru ISIS yang penunjukannya baru saja diumumkan oleh kelompok ekstremis itu hari Kamis (10/3), adalah saudara dari Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin (kalifah) pertama ISIS yang sudah tewas setelah terkepung oleh pasukan khusus AS, demikian menurut pejabat keamanan Irak dan sebuah sumber keamanan Barat.
ISIS menunjuk Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi sebagai pemimpin baru mereka dan mengumumkannya lewat sebuah pesan audio yang direkam serta didistribusikan secara online.
Pengumuman ini datang beberapa minggu setelah tewasnya Abu Ibrahim al-Quraishi, yang menggantikan Baghdadi pada 2019 dan merupakan pemimpin atau kalifah yang kedua kelompok militan itu.
Baik Baghdadi maupun Quraishi tewas dengan meledakkan diri mereka sendiri dan juga anggota keluarganya ketika berlangsung serangan pasukan AS ke tempat persembunyian mereka di Suriah utara.
ISIS adalah penerus dari cabang al-Qaida di Irak, serta pada mulanya berasal dari pemberontakan Islamis terhadap pasukan AS setelah mereka melakukan invasi ke Irak dan menggulingkan diktator Saddam Hussein pada tahun 2003.
ISIS dalam bentuknya yang sekarang muncul dari kekacauan perang saudara di Suriah dalam satu dekade terakhir dan berhasil mengambil alih daerah yang luas di Irak dan Suriah pada 2014.
Baghdadi kemudian memproklamirkan sebuah kekalifahan Islamis dari sebuah masjid di Mosul, Irak utara pada 2014, dan juga menyatakan dirinya sebagai pemimpin (kalifah).
Kekuasaan ISIS yang kejam, yang melakukan berbagai pembunuhan dan eksekusi terhadap ribuan orang, berakhir pada tahun 2017 ketika pasukan Irak dan internasional mengalahkan kelompok itu di kota Mosul.
Sisa-sisa anggota kelompok militan ini dalam tahun-tahun terakhir bersembunyi di teritori yang terpencil, tetapi tetap mampu melancarkan serangan gerilya secara signifikan. [jm/pp]