Tautan-tautan Akses

Irak Temukan Kuburan Massal 139 Tersangka Korban ISIS


Pasukan Irak dan tim forensik menggali kuburan massal yang diduga korban ISIS di Ramadi, Irak (foto: dok).
Pasukan Irak dan tim forensik menggali kuburan massal yang diduga korban ISIS di Ramadi, Irak (foto: dok).

Pihak berwenang Irak telah memindahkan 139 sisa jasad yang diyakini sebagai korban kelompok ISIS dari sebuah lubang besar.

Lubang Alo Antar – sebuah fitur gurun alami yang diduga telah diubah oleh jihadis ISIS menjadi kuburan massal – terletak di Tal Afar, sekitar 70 kilometer seberat barat Mosul, di Irak Utara.

Belum diketahui ada berapa banyak sesungguhnya jasad di dalam lubang itu, namun upaya pencarian masih terus dilakukan.

Dia Karim, Direktur Departemen Kuburan Massal di Foundation of Martyrs, sebuah badan pemerintah yang ditugasi menemukan kuburan massal dan mengidentifikasi sisa-sisa jasad yang ada – pada hari Minggu (14/7) mengatakan “telah memintahkan sisa-sisa 139 jasad dan juga bagian tubuh manusia lainnya. Mereka termasuk perempuan dan laki-laki. Menurut kesaksian, para korban berasal dari masa kekuasaan ISIS, atau sebelum Al Qaeda ada di wilayah itu.”

Ditambahkannya, berdasarkan sejumlah saksi mata, “Korban diyakini sebagai warga Yazidi, warga Turkmenistan beraliran Syiah, dan personil pasukan keamanan dari Mosul,” yang secara de facto merupakan ibu kota “kekhalifahan” yang dideklarasikan ISIS.

Saat Berkuasa, ISIS Ubah Kehidupan di sebagian Irak & Suriah Bagai Neraka

Pada puncak kekuasaannya sekitar tahun 2014, ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah. Anggota-anggota ISIS diketahui telah melakukan penyiksaan, perbudakan, dan pemenggalan kepala, mengubah kehidupan di wilayah itu menjadi seperti neraka, dan meninggalkan banyak kuburan massal.

Di Irak Utara, ISIS melakukan berbagai kekejaman terburuk terhadap warga Yazidi yang merupakan kelompok etnis dan agama minoritas di Irak. ISIS melakukan perbudakan seksual dan eksekusi massal.

Ahmed Al Assadi dari Foundation of Martyrs mengatakan para korban “tidak dikubur, tetapi dibuang ke dalam lubang” yang dalamnya antara 12-42 meter saja. “Sebagian korban tampaknya ditembak, lainnya ditemukan dalam keadaan terpenggal,” tambahnya seraya mengatakan sebagian jasad ditemukan dalam kantong jenazah.

Assadi menjelaskan bahwa dari pakaian para korban, kemungkinan besar mereka adalah warga Yazidi atau Turkmenistan. Sebagian jasad ditemukan dalam pakaian terusan berwarna oranye, yang biasanya dikenakan sandera-sandera ISIS.

Jasad yang ditemukan di Alo Antar dibawa ke Departemen Forensik untuk diidentifikasi menggunakan tes DNA.

Kuburan massal itu ditemukan setelah pasukan Irak mengambil alih kendali atas wilayah itu tahun 2017. Namun upaya menemukan kuburan-kuburan massal itu baru dimulai pada Mei 2024 ini.

Pihak berwenang Irak sering mengumumkan penemuan kuburan massal korban ISIS, serta kuburan berisi anggota-anggota jidad ISIS sendiri dan mereka yang berasal dari masa pemerintahan Saddam Hussein. Namun proses identifikasi berlangsung lambat, rumit dan mahal.

PBB memperkirakan kelompok ISIS meninggalkan lebih dari 200 kuburan massal yang mungkin berisi sekitar 12.000 jasad.

Lubang pembuangan serupa namun berukuran jauh lebih besar, yang dikenal sebagai Al Khasfa, di Irak Utara, juga diperkirakan menampung banyak jasad korban ISIS.

Laporan Human Rights Watch tahun 2020 menunjukkan keberadaan sebuah jurang sedalam 50 meter di Suriah Utara yang telah digunakan sebagai tempat pembuangan mayat pada saat dan setelah ISIS berkuasa. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG