Tautan-tautan Akses

Iran Gelar Prosesi Pemakaman Pemimpin Hamas Haniyeh


Seorang pendukung Hizbullah dan Hamas menunjukkan roket tiruan dalam demo untuk mengutuk pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Kota Sidon, Lebanon, Rabu, 31 Juli 2024. (Foto: Mohammed Zaatari/AP Photo)
Seorang pendukung Hizbullah dan Hamas menunjukkan roket tiruan dalam demo untuk mengutuk pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Kota Sidon, Lebanon, Rabu, 31 Juli 2024. (Foto: Mohammed Zaatari/AP Photo)

Iran melaksanakan prosesi pemakaman pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, pada Kamis (1/8). Pembunuhan Haniyeh di Teheran, ibu kota iran, telah menambah kekhawatiran akan konflik regional.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menghadiri proses pemakaman bersama Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Pezeshkian, dan Hamas mengatakan Haniyeh akan dimakamkan pada Jumat di Qatar, yang menjadi markasnya.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken tidak mengomentari secara langsung serangan itu, Kamis, ketika ia mengunjungi Mongolia. Namun Blinken menyerukan agar semua pihak tenang di Timur Tengah.

“Saat ini, jalan yang ditempuh kawasan ini adalah menuju lebih banyak konflik, lebih banyak kekerasan, lebih banyak penderitaan, lebih banyak ketidakamanan dan sangat penting bagi kita untuk memutus siklus ini dan hal itu dimulai dengan gencatan senjata yang telah kita upayakan, yang saya percaya hal ini tidak hanya bisa dicapai, tapi harus dicapai,” kata Blinken.

Israel, Selasa malam (30/7) membunuh seorang komandan tinggi Hizbullah, dalam serangan udara di Beirut. Israel mengatakan Shukur bertanggung jawab atas serangan 27 Juli yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.

Israel, Kamis (1/8) juga mmengonfirmasi bahwa serangan udara Israel pada 13 Juli di Kota Khan Younis di Gaza selatan menewaskan kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif.

Ilan Berman, wakil presiden senior Dewan Kebijakan Luar Negeri Amerika, mengatakan kepada VOA bahwa jelas Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh. Hal itu merupakan bagian dari strategi Israel untuk menanggapi kegagalan mereka sendiri dalam serangan 7 Oktober, termasuk kegagalan mereka dalam mencegah serangan Hamas.

“Sangat jelas bahwa jika hal ini tidak diatasi, aktor lain seperti Hizbullah bisa mendapatkan ide serupa,” kata Berman.

“Jadi, segala sesuatu yang telah dilakukan Israel sejak itu, baik dalam perang Gaza, tetapi juga serangan jarak jauh terhadap kelompok Houthi di Yaman, serangan di Suriah, serangan di Lebanon, dan sekarang pemusnahan Ismail Haniyeh di Teheran, ditujukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun kembali upaya pencegahan Israel.”

Departemen Luar Negeri AS mendesak warga Amerika untuk menghindari perjalanan ke seluruh wilayah Lebanon, tidak hanya ke markas Hizbullah di Lebanon selatan yang sebelumnya telah dikeluarkan pedoman larangan bepergian. Inggris dan Australia juga memperingatkan warganya.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh (tengah) bersama wakil pemimpin Hizbullah, Sheikh Naim Kassem (kiri) menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di Teheran, Iran, Selasa, 30 Juli 2024. (Foto: Vahid Salemi/AP)
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh (tengah) bersama wakil pemimpin Hizbullah, Sheikh Naim Kassem (kiri) menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di Teheran, Iran, Selasa, 30 Juli 2024. (Foto: Vahid Salemi/AP)

Khamenei bersumpah akan membalas pembunuhan Haniyeh, dan mengatakan bahwa Israel “mempersiapkan hukuman berat bagi dirinya sendiri.”

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzedine al-Qassam, juga berjanji akan membalas dan memperingatkan “dampak besar” bagi Timur Tengah.

Richard Goldberg, penasihat senior di Yayasan Pertahanan Demokrasi (Foundation for Defense of Democracies), mengatakan kepada VOA bahwa karena Haniyeh dibunuh di wilayah Iran, timbul pertanyaan apakah Iran akan menyerahkan kasus ini kepada proksinya seperti Hizbullah, Houthi di Yaman, atau milisi di Irak dan Suriah untuk merespons. Atau apakah Iran akan bertindak seperti yang dilakukan pada April dalam merespons serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Suriah dan melancarkan serangannya sendiri terhadap Israel.

“Saya pikir kita harus berasumsi pada tingkat dasar bahwa proksi akan merespons,” kata Goldberg. "Pertanyaannya adalah apakah Iran kembali memasuki medan perang secara langsung."

Norman Roule, mantan manajer intelijen AS untuk Iran, mengatakan kepada VOA bahwa "kemungkinan besar" Iran akan merespons. Namun mereka perlu mempertimbangkan tindakan yang menunjukkan bahwa mereka dapat menyerang Israel tanpa memulai konflik regional.

“Pemimpin tertinggi telah menyatakan bahwa Iran harus menanggapi hal ini,” kata Roule.

“Garda Revolusi, yang seharusnya bertanggung jawab bersama dengan otoritas Iran lainnya atas perlindungan Ismail Haniyeh, telah dipermalukan dan perlu memulihkan kesadaran mereka, dan yang paling penting, proksi Iran akan mengandalkan Iran untuk menunjukkan bahwa mereka mempunyai kapasitas pencegah.”

Jason Brodsky, direktur kebijakan di United Against Nuclear Iran, mengatakan kepada VOA bahwa selain serangan langsung terhadap Israel, pilihan lain bagi Iran adalah melakukan provokasi maritim dan meningkatkan program nuklirnya.

“Mereka juga dapat melakukan rencana teror di seluruh kawasan dan juga di tempat lain di luar negeri, dengan menargetkan fasilitas dan instalasi diplomatik Israel di negara-negara tersebut,” kata Brodsky.

“Ada berbagai pilihan yang akan coba diterapkan oleh Republik Islam. Namun pada saat yang sama, Republik Islam tidak ingin terlibat dalam perang langsung antara Israel dan Amerika Serikat, karena dalam konflik tersebut, Republik Islam tidak ingin terlibat dalam perang langsung antara Israel dan Amerika Serikat. Pasalnya dalam perseteruan itu, Republik Islam (Iran-red) akan mengalami kekalahan telak."

Qatar, Mesir dan Amerika Serikat telah berusaha selama berbulan-bulan untuk merundingkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, tetapi proses tersebut menghadapi pertanyaan serius setelah pembunuhan Haniyeh. [ft/es]

Sejumlah informasi untuk berita ini disediakan oleh The Associated Press, Agence France-Presse dan Reuters.

XS
SM
MD
LG