Sebuah tanker minyak Iran yang menjadi pusat sengketa diplomatik besar dengan AS telah menjual muatannya, melanggar sanksi-sanksi internasional, kata Iran.
"Tanker minyak Adrian Darya akhirnya berlabuh di pantai Mediterania ... dan menurunkan kargonya," kata kantor berita pemerintah Iran, IRNA, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri, Abbas Mousavi, Minggu (8/9). Dia tidak merincikan negara yang terlibat.
Tanker itu mengangkut 2,1 juta barel minyak mentah Iran.
Tanker itu tak diketahui keberadaannya pekan lalu dan terekam foto satelit di lepas pantai Suriah.
Kapal itu ditahan oleh Marinir Inggris di lepas Gibraltar pada Juli setelah diduga melanggar sanksi-sanksi Uni Eropa yang melarang penjualan minyak ke Suriah. Kapal itu ditahan di wilayah Inggris selama enam minggu dan kemudian dibebaskan, meski AS keberatan, setelah Gibraltar mengatakan telah menerima jaminan kapal itu tidak akan menuju ke negara-negara yang dikenai sanksi-sanksi Uni Eropa.
Sejak itu, AS telah memburu tanker itu, berupaya menawarkan jutaan dolar kepada kaptennya untuk menyerahkan kapal itu dan menjatuhkan sanksi kepada awaknya. [vm/pp]