:embaga kajian IHS mengatakan ISIS kehilangan 12 persen wilayah kekuasaannya dalam enam bulan pertama 2016, selain kehilangan 14 % wilayah tahun lalu. IHS mengatakan secara keseluruhan sampai minggu lalu, ISIS masih menguasai sekitar 68.300 kilometer persegi di kedua negara.
Para analis IHS mengatakan ISIS kehilangan wilayah di Suriah karena makin meningkatnya tekanan dari pasukan Suriah yang didukung serangan-serangan udara Rusia dan aliansi pasukan Kurdi Arab yang didukung koalisi pimpinan Amerika.
Di Irak, pasukan pemerintah yang didukung serangan udara Amerika telah mengakhiri kekuasaan ISIS di beberapa kota penting termasuk Ramadi dan Fallujah meskipun ISIS masih menguasai Mosul, kota kedua terbesar di Irak.
Kajian IHS tidak merinci kekalahan ISIS di kedua negara tahun 2015 dan dalam enam bulan terakhir. Tapi tampaknya hampir sama dengan kesimpulan militer Amerika pada bulan Mei bahwa ISIS telah kehilangan 45 % wilayah yang dikuasai sebelumnya di Irak dan 16-20 % di Suriah.
Meskipun kehilangan wilayah, ISIS mampu melancarkan serangan bom yang menelan banyak korban dan penembakan di Bagdad, ibukota Irak; Paris dan Brussels serta mengilhami serangan-serangan di tempat-tempat lainnya di Eropa dan Amerika.
Analis senior IHS, Columb Strack mengatakan karena ISIS kehilangan wilayah, besar kemungkinannya ISIS akan melancarkan lebih banyak serangan-serangan semacam itu. [my/ii]