Militan Negara Islam (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas empat ledakan bom mobil terpisah yang menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai hampir 20 lainnya di ibukota Yaman, Sana'a, hari Rabu (17/6).
Militan itu mengatakan ledakan-ledakan tersebut adalah pembalasan terhadap pemberontak Syiah Houthi yang didukung oleh Iran. Tiga masjid dan satu kantor politik Houthi adalah sasarannya.
Kaum radikal ISIS adalah Muslim Sunni yang memandang Muslim Syiah sebagai orang murtad.
Pemboman di masjid-masjid itu terjadi ketika jemaat bersiap-siap untuk memulai Ramadan.
ISIS sedang berusaha membuat eksistensinya semakin menonjol di Yaman, tempat Houthi sedang berperang melawan banyak kelompok militan dan milisi suku, semuanya saling berebut kekuasaan.
Houthi merebut ibukota tahun lalu, dan Presiden Yaman yang diakui internasional Abdu Rabu Mansour Hadi melarikan diri ke Arab Saudi bulan Maret lalu.
Koalisi Arab yang dipimpin Saudi sedang melakukan serangan udara terhadap Houthi sementara pembicaraan perdamaian yang diatur oleh PBB mengenai Yaman sejauh ini tidak berhasil.