Israel hari Minggu (15/4) mulai membebaskan 207 migran Afrika dari penjara sesuai putusan mahkamah agung setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara kontroversial membatalkan kesepakatan dengan badan pengungsi PBB mengenai nasib para tahanan itu.
Menjelang petang, kepada kantor berita AFP, juru bicara otoritas imigrasi mengatakan, sekitar separuh telah dibebaskan dan Dinas Penjara Israel mengatakan operasi itu akan tuntas hari itu juga.
Terdapat sekitar 42 ribu migran Afrika di Israel. Pihak berwenang memindahkan 207 di antaranya dari fasilitas penahanan terbuka di dekatnya Februari lalu karena mereka menolak pergi dari Israel.
Mahkamah Agung Israel pada 10 April memberi waktu kepada pemerintah sampai hari Minggu untuk menuntaskan kesepakatan yang dikatakan sedang diupayakan guna mendeportasi sebagian migran itu ke negara lain. [ka/al]
