Israel menyerahkan dana penerimaan pajak Palestina bernilai jutaan dolar yang sebelumnya ditahan sebagai hukuman karena mereka bergabung dengan Mahkamah Pidana Internasional.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (27/3), mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan “mengingat memburuknya situasi di Timur tengah, harus ada satu pihak yang bertindak secara bertanggung jawab dan juga mempertimbangkan perjuangan melawan elemen-elemen ekstremis."
Kantor Perdana Menteri Israel itu juga menyebutkan beberapa pertimbangan kemanusiaan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jeff Rathke menyebut kebijakan itu sebagai langkah penting yang akan membantu menstabilkan situasi di Timur Tengah. Ia menambahkan Amerika berharap kedua pihak akan membangun langkah ke depan dan mengurangi ketegangan.
Israel telah menolak menyerahkan dana itu sejak Januari lalu ketika Otorita Palestina mengumumkan rencana untuk bergabung dengan mahkamah internasional, yang bisa menetapkan tuduhan kejahatan perang terhadap Israel.
Perang antara Israel dan militan Hamas tahun lalu menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina – terutama warga sipil. Israel membantah tuduhan melakukan kejahatan perang.
Israel memberlakukan pajak bagi barang-barang yang melewati pelabuhannya menuju ke wilayah Palestina dan mengirim pajak itu kepada pejabat-pejabat Palestina. Otorita Palestina telah mengajukan keberatan bahwa pemotongan pajak yang dilakukan Israel hampir menimbulkan kebangkrutan.