Militer Israel pada Minggu (21/7) mengaku telah menyerang fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah pada malam sebelumnya, setelah media pemerintah Lebanon melaporkan sebuah serangan Israel terhadap depot amunisi di sisi selatan negara itu.
Hizbullah terlibat aksi saling serang hampir setiap hari dengan Israel dalam upaya untuk mendukung Hamas, sejak serangan kelompok militan itu ke Israel pada 7 Oktober kembali memicu perang di Jalur Gaza.
Angkatan udara Israel “menyerang dua fasilitas penyimpanan senjata Hamas di Lebanon selatan, yang menyimpan roket dan persenjataan tambahan,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Sabtu (20/7) tengah malam, kantor berita pemerintah Lebanon, National News Agency (NNA), mengatakan bahwa “negara musuh, Israel, melancarkan serangan” ke Kota Adloun, yang terletak sekitar 30 kilometer dari perbatasan dengan Israel, sebelum dijelaskan bahwa target serangan tersebut merupakan “sebuah depot amunisi.”
“Enam warga sipil menderita luka sedang,” demikian laporan NNA pada Minggu (21/7), merevisi jumlah korban luka dari yang sebelumnya tiga orang pada malam sebelumnya.
Roket-roket masih meledak sekitar satu jam setelah serangan pertama diberitakan, kata NNA, di mana sejumlah video yang menunjukkan ledakan-ledakan hebat di Adloun beredar di dunia maya.
“Pecahan peluru dari ledakan-ledakan itu berterbangan ke desa-desa sekitar,” kata NNA.
Sebelumnya pada Sabtu, Hizbullah dan sekutu Palestinanya, Hamas, telah menembakan rentetan roket dan drone berisi bahan peledak ke sejumlah target di Israel.
Hizbullah mengatakan pihaknya telah meluncurkan “lusinan roket Katyusha” ke Israel utara “sebagai tanggapan” terhadap sebuah serangan yang dituduhkan kepada Israel, yang melukai sejumlah warga sipil.
Sayap militer Hamas, Birgadi Ezzedine al-Qassam, mengatakan mereka juga menembakkan rentetan roket dari sisi selatan Lebanon ke sebuah lokasi militer Israel di Galilea Atas.
Kekerasan yang terjadi sejak Oktober itu telah menewaskan sedikitnya 515 orang di Lebanon, menurut data AFP. Sebagian besar korban tewas adalah petempur dan setidaknya 104 warga sipil.
Di sisi Israel, 18 tentara dan 13 warga sipil tewas, menurut pejabat Israel. [rd/ab]
Forum