Israel mengatakan langkah Palestina mengajukan sebuah rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB hanya akan menunda tercapainya penyelesaian yang mungkin bagi konflik mereka, dan bahwa kedua pihak seharusnya malah memfokuskan diri pada perundingan.
Langkah yang diajukan Rabu itu akan menetapkan batas waktu bagi solusi dua negara yang dirundingkan mengenai penarikan mundur Isarel dari wilayah-wilayah Palestina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Paul Hirschson mengatakan Kamis (18/12), strategi Palestina itu akan mengabaikan perundingan dan menimbulkan konflik.
Resolusi itu akan memerlukan persetujuan sembilan dari 15 anggota Dewan Keamanan, dan hanya lima anggota tetap dewan itu yang bisa memvetonya. Lima anggota tetap itu adalah Inggris, China, Perancis, Rusia dan Amerika, yang telah menggunakan hak vetonya untuk mencegah tindakan-tindakan Dewan Keamanan sebelumnya terkait Israel.
