Militer Israel mengatakan pasukannya mengejar para penyerang dan menggunakan blokade untuk mengepung desa-desa di daerah itu.
PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bela sungkawa kepada korban dan bertekad akan menemukan mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu. “Tidak seorang pun akan lolos,” kata Netanyahu di X.
Kekerasan meningkat di Tepi Barat sejak serangan Hamas ke bagian selatan Israel pada 7 Oktober 2023 yang mendorong serangkaian serangan darat dan udara Israel di Jalur Gaza.
Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan penembakan oleh tentara Israel dan serangan oleh para pemukim Israel telah menewaskan sedikitnya 818 orang Palestina di Tepi Barat selama periode itu, sementara warga Palestina telah menewaskan puluhan orang Israel.
Gencatan Senjata di Gaza
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken hari Senin mengatakan Amerika ingin mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza sebelum Presiden Amerika Serikat Joe Biden meninggalkan jabatannya dalam dua pekan ini. Tetapi Blinken menambahkan bahwa jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, ia “yakin bahwa gencatan itu akan tercapai pada suatu saat, mudah-mudahan lebih cepat lagi.”
Amerika, Mesir dan Qatar telah bekerja selama berbulan-bulan untuk memediasi tercapainya kesepakatan antara Israel dan Hamas. Tetapi pihak-pihak yang berperang belum mencapai kesamaan yang cukup dekat dalam persyaratan mereka untuk mencapai suatu perjanjian.
Parameter dasar dari kesepakatan yang diusulkan mencakup penghentian pertempuran di Gaza, peningkatan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina dan pembebasan sandera yang masih ditawan oleh militan Hamas.
Perang dimulai pada serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke bagian selatan Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Hamas juga menyandera 250 orang lainnya, yang sebagian besar tetalh dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata pertama pada November 2023.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan serangan udara dan darat Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 45.800 orang dan melukai lebih dari 109 ribu orang. Kementerian itu tidak membedakan antara militan dan warga sipil dalam penghitungan korban.
Amerika , Inggris, Uni Eropa dan negara-negara lain telah menetapkan Hamas sebagai kelompok teror. [uh/em]
Forum