Tautan-tautan Akses

Israel Siaga Jelang Peringatan Setahun Serangan Hamas 7 Oktober


Orang-orang berunjuk rasa dan menyerukan pembebasan sandera yang ditawan di Jalur Gaza oleh kelompok militan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 5 Oktober 2024. (Foto: AP)
Orang-orang berunjuk rasa dan menyerukan pembebasan sandera yang ditawan di Jalur Gaza oleh kelompok militan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 5 Oktober 2024. (Foto: AP)

Kesiapsiagaan itu muncul saat perang Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin memanas.

Israel memperkuat pasukannya pada Sabtu (5/10) menjelang peringatan serangan Hamas pada 7 Oktober. Seorang pejabat militer menyebutkan bahwa negara tersebut sedang bersiap untuk membalas serangan rudal Iran yang baru-baru ini terjadi.

Kesiapsiagaan itu muncul saat perang Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin memanas. Kepala militer Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan Hizbullah akan diserang "tanpa konsesi atau jeda".

Menjelang peringatan setahun serangan Hamas pada 7 Oktober, juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, "Kami telah memperkuat pasukan kami untuk mengantisipasi hari tersebut," karena kemungkinan adanya "serangan di garis depan."

Serangan Hamas menewaskan 1.205 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel yang mencakup sandera yang terbunuh dalam penahanan.

Orang-orang berdemonstrasi dalam aksi protes untuk menyatakan dukungan bagi warga Palestina di Gaza, menjelang peringatan serangan 7 Oktober, di tengah konflik Israel-Hamas, di Istanbul, Turki, 5 Oktober 2024. (Foto: Dilara Senkaya/REUTERS)
Orang-orang berdemonstrasi dalam aksi protes untuk menyatakan dukungan bagi warga Palestina di Gaza, menjelang peringatan serangan 7 Oktober, di tengah konflik Israel-Hamas, di Istanbul, Turki, 5 Oktober 2024. (Foto: Dilara Senkaya/REUTERS)

Setahun kemudian, perang di Gaza berlanjut sementara Israel telah mengalihkan fokusnya ke utara ke Lebanon dan Hizbullah yang didukung Iran.

Militer Israel mengatakan menewaskan sekitar 440 pasukan Hizbullah "dari darat dan udara" sejak Senin (7/10), ketika pasukan memulai operasi darat "yang ditargetkan" terhadap Hizbullah di Lebanon.

Israel mengatakan pihaknya bermaksud mengizinkan puluhan ribu warga Israel yang mengungsi akibat serangan roket Hizbullah selama hampir setahun ke Israel utara untuk kembali ke rumah.

Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan bahwa Iran merupakan "ancaman berkelanjutan." Pernyataan itu disampaikan setelah Teheran meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel pada Selasa, sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin Hizbullah terkemuka oleh Israel.

'Kewajiban' untuk Menanggapi

Serangan rudal tersebut menewaskan seorang warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan merusak pangkalan udara Israel, menurut citra satelit.

Serangan itu terjadi pada hari yang sama saat pasukan Israel melakukan invasi darat ke Lebanon setelah berhari-hari melakukan serangan hebat terhadap benteng-benteng Hizbullah di seluruh Lebanon.

Seorang pejabat militer Israel, yang berbicara kepada AFP dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk membahas masalah tersebut secara terbuka, mengatakan bahwa tentara "sedang mempersiapkan tanggapan" terhadap serangan Iran.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencatat Iran telah dua kali meluncurkan "ratusan rudal" ke wilayah Israel sejak April.

"Israel memiliki tugas dan hak untuk membela diri dan menanggapi serangan-serangan ini dan itulah yang akan kami lakukan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Para pengkritik Netanyahu menudingnya menghalangi upaya untuk meraih gencatan senjata di Gaza dan mencapai kesepakatan pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas. [ah]

Forum

XS
SM
MD
LG