Pihak militer Israel, Rabu (2/9) mengatakan telah melakukan serangan yang menargetkan militan Hezbollah di Lebanon selatan setelah puluhan roket ditembakkan ke arah Israel.
Militer mengatakan pertahanan udara Israel mencegat sekitar 65 roket sementara lainnya jatuh di area-area terbuka.
Pertempuran di sepanjang perbatasan Israel Lebanon telah meningkatkan kekhawatiran melebarnya konflik kawasan di tengah-tengah perang antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza.
Para anggota keluarga sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza melakukan protes pada hari Rabu di luar kantor Partai Likud di Tel Aviv.
Mereka meneriakkan slogan-slogan yang menuntut agar pemerintah Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas termasuk pembebasan para sandera.
Demonstrasi ini menyusul tekanan dari Amerika Serikat pada Selasa yang menyerukan agar Israel dan Hamas menyepakati sebuah gencatan senjata. “Masih ada puluhan sandera di Gaza, menunggu kesepakatan yang akan memulangkan mereka. Waktunya tiba untuk mencapai kesepakatan itu,” demikian juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.
Pasukan Israel menemukan enam sandera yang ditembak mati oleh Hamas di dalam sebuah terowongan di Rafah, Gaza selatan.
“Rakyat Israel tidak bisa menunggu lebih lama. Rakyat Palestina yang juga menderita efek buruk dari perang ini, tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dunia tidak bisa menunggu lebih lama,” kata Miller.
Dia mengatakan Amerika Serikat akan bekerja bersama perunding Mesir dan Qatar dalam “hari-hari mendatang untuk mendorong tercapainya sebuah persetujuan akhir.” [jm/ab]
Forum