PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militan Hamas di Gaza sedang melakukan kejahatan perang dengan secara langsung menarget jutaan warga sipil Israel dengan tembakan roket dan menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia.
Berbicara pada sebuah konferensi pers hari Rabu (16/7), Netanyahu juga menyalahkan penolakan Hamas terhadap gencatan senjata yang diusulkan Mesir atas keputusan Israel untuk membela diri dengan melakukan serangan udara terhadap para militan Hamas yang menembakkan roket-roket ke Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dijadwalkan bertemu di Kairo dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi untuk membahas bagaimana menerapkan gencatan senjata yang diusulkan Mesir.
Israel menerima rencana itu, Selasa, dan berhenti melakukan serangan selama enam jam sebelum melanjutkan kembali serangan udaranya. Hamas mengatakan kepada Kairo, mereka secara resmi menolak usulan itu, Rabu.
Gerakan Fatah yang dipimpin Abbas bergabung dengan Hamas dalam pemerintah persatuan Palestina bulan lalu, menyatukan kedua entitas yang secara terpisah memerintah Tepi Barat dan Gaza.
Militer Israel, Rabu, memperingatkan puluhan ribu warga di Gaza utara untuk meninggalkan rumah-rumah mereka sampai pemberitahuan lebih lanjut, sementara
mereka melanjutkan serangan udara terhadap puluhan tempat, termasuk rumah pemimpin senior Hamas Mahmoud Zahar.