Istri seorang warganegara Kanada yang dinaturalisasi, Huseyin Celil mengatakan belum bertemu suaminya selama 15 tahun. Celil, seorang Uighur, berada di penjara China atas tuduhan keterkaitan dan dukungannya atas hak-hak kelompok minoritas Muslim di barat laut China tersebut. Ia ditangkap di negara asal istrinya, Uzbekistan dan dideportasi ke China. Kamila Talendibaeva mengemukakan.
“Ketika ditangkap sejak 2006, saya belum melihat suami. Saya belum berbicara dengannya. Bagaimana saya punya kesempatan untuk bertemu dengannya?”
Kamila dan suaminya menjadi warga negara Kanada yang dinaturalisasi pada tahun 2005. Ia kini menetap di Burlington, Ontario bersama empat putra. Seorang anak laki-laki mereka cacat.
Harapan Kamila kembali terpercik ketika China membebaskan dua warga negara Kanada pada September 2021 - Michael Kovrig dan Michael Spavor - pada saat yang sama ketika Kanada membebaskan warga negara China dan eksekutif Huawei, Meng Wanzhou ke negeri tirai bambu tersebut.
“Kami melihat buktinya. Mereka punya kesepakatan dengan China. Membawa pulang dua Michael ke Kanada — jadi itulah harapan. Kanada akan berbuat lebih banyak untuk membawa suami saya pulang.”
Namun para ahli mengatakan China menolak untuk mengakui kewarganegaraan Celil di Kanada. Kewarganegaraan bukanlah faktor utama dalam rilis dua Michael pada September lalu.
Guy Saint-Jacques adalah duta besar Kanada untuk China dari 2012 hingga 2016 yang menangani kasus Celil.
“Bagi kami, tentu saja kunci utamanya adalah warga negara Kanada, tetapi China menolak ... selalu menolak untuk mengakui kewarganegaraannya. Mereka katakan Celil memperoleh kewarganegaraan itu secara illegal, padahal sebenarnya mengikuti proses hukum, memenuhi persyaratan Kanada untuk mendapatkan kewarganegaraannya. Ia bahkan melepas kewarganegaraan Chinanya dan telah memberitahu Kedutaan Besar China. Namun tentu saja, ini adalah contoh lain China yang melakukan apa saja yang diinginkannya.”
Saint-Jacques dan beberapa pakar diplomatik lainnya meminta China agar memberi Kanada akses kepada Celil.
Amnesty International mendesak China untuk mengembalikannya ke Kanada.
“Tentunya ini akan menjadi hal yang benar bagi China lakukan. Posisinya di Kanada, menderita kerugian besar atas pemenjaraan dua Michael itu sekaligus pemenjaraan Celil. Itu akan menjadi duri yang dalam hubungan China – Kanada," kata Wilf Ruland dari Amnesty International.
Sementara itu, istri Celil menunggu dengan khawatir. Kedutaan Besar China belum menanggapi permintaan VOA berulang kali untuk mengomentari kasus tersebut. [mg/jm]