Jill Biden merupakan salah satu dari sedikit perempuan yang terus bekerja secara profesional - dia seorang profesor bahasa Inggris - sementara suaminya, Joe Biden, menjabat sebagai wakil presiden Amerika Serikat. Jill Biden mempromosikan kesempatan pendidikan dan karir bagi perempuan dalam kunjungannya ke Asia, yang termasuk di Vietnam.
"Salah satu alasan kunjungan kami kali ini adalah untuk mengangkat perempuan dan anak perempuan di bidang pendidikan dan kewirausahaan," kata istri wakil presiden AS ini di Kota Ho Chi Minh, Senin (27/7).
Perempuan Vietnam sudah melakukan lebih baik daripada kebanyakan negara lain untuk bidang-bidang tersebut. Vietnam memiliki tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dari 73 persen pada 2012, dibandingkan dengan 57 persen di Amerika Serikat dan 64 persen di Cina, menurut Bank Dunia. Negara ini juga melebihi Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya pada tingkat internasional.
Hanoi dan Washington telah melihat peningkatan aktivitas diplomatik bulan ini, dengan kunjungan mantan Presiden AS Bill Clinton ke Vietnam sebelum Ketua Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong bertolak ke Gedung Putih. Presiden AS Barack Obama dijadwalkan akan berkunjung ke Vietnam untuk pertama kalinya musim gugur mendatang.
Kedua negara juga menandai peringatan 20 tahun hubungan bilateral. "Dalam masa-masa yang penting, tahun bersejarah ini, kunjungan Biden merupakan "bukti yang nyata peningkatan hubungan bilateral kedua negara," kata Duta Besar AS untuk Vietnam Ted Osius.
Dia berbicara Senin (27/7) malam di teras rumah Konsul Jenderal AS, di mana para pemimpin bisnis muda berkumpul untuk berfoto bersama Dr. Jill Biden.
Jill Biden tidak mengadakan tanya jawab dengan pers, namun menyampaikan pesan singkat dalam pertemuan tersebut.
"Tadi malam kami bertemu dengan siswa yang berkebutuhan khusus dan mendengarkan beberapa pelatihan yang dapat mereka ikuti untuk mendapatkan pekerjaan," katanya. "Dan karena Anda semua pengusaha, saya berharap Anda dapat mempekerjakan para siswa berkebutuhan khusus."
Dubes Osius sependapat bahwa generasi pengusaha Vietnam merupakan keberhasilan "integral" negara Asia Tenggara ini. Ia mengutip sebuah pepatah Vietnam: "Con hon cha la nha co phuc," yang artinya "jika seorang anak berhasil melebihi kesuksesan ayahnya, berarti rumah tangga itu diberkati."
