Italia hari Selasa (12/6) melakukan persiapan untuk mengirim ratusan migran ke Spanyol setelah melarang mereka memasuki pelabuhannya dalam upaya mengejutkan untuk menekan Eropa agar berbagi tanggung jawab mengakomodasi sebagian pendatang baru.
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengecam pemerintahan baru Italia yang populis itu, dan mengatakan bahwa hukum internasional mengharuskan negara-negara para migran, terutama yang berasal dari sub-Sahara Afrika.
Teguran Perancis itu menyoroti ketegangan dalam tubuh Uni Eropa tentang bagaimana menangani krisis migrasi yang telah lama terjadi. Sementara Italia telah mengambil lebih dari 640.000 migran selama lima tahun terakhir, negara-negara UE lainnya mengabaikan permohonan dari Roma untuk mengakomodasi sebagian migran.
Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio menepis kecaman Perancis itu.
Italia mengirim dua kapal Selasa (12/6) untuk mengangkut 629 migran, termasuk 11 anak dan sedikitnya enam wanita hamil, ke Spanyol, yang secara tidak terduga dengan sukarela hari Senin menyatakan diri bersedia mengambil rombongan migran itu.
Para migran, yang diselamatkan dari pantai Libya akhir pekan lalu, terjebak di kapal penyelamat MV Aquarius di perairan internasional di lepas pantai Italia dan Malta, yang juga menolak kedatangan mereka. [lt]