Pada hari terakhir kampanye menjelang referendum kemerdekaan Skotlandia, tiga jajak pendapat yang dilansir hari Rabu menunjukkan suara menentang – yang akan membuat Skotlandia tetap menjadi bagian Inggris Raya – unggul.
Survei menunjukkan 48 persen warga Skotlandia kemungkinan besar akan memilih mendukung kemerdekaan, dibandingkan dengan 52 persen suara mayoritas yang menolak upaya memisahkan diri dari pemerintahan di London.
Kedua pihak yang berkampanye melakukan upaya terakhir sebelum referendum hari Kamis (18/9). Mereka bahkan menelpon ke rumah-rumah dalam upaya mendapat dukungan orang-orang yang belum memutuskan pilihan.
Kubu antikemerdekaan berpendapat bahwa suara mendukung akan merusak perekonomian Skotlandia dan mengacaukan kehidupan semua orang jika penyatuan Skotlandia dengan Inggris yang telah berlangsung 307 tahun berakhir.
Para pemimpin politik dari semua partai telah giat berkampanye di masing-masing kubu.
Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan ia selalu memperkirakan referendum akan berlangsung ketat. Ia mengatakan kepada harian The Times bahwa apapun hasilnya, itulah demokrasi. Orang harus menghargai pendapat orang lain yang disalurkan lewat kotak suara.