Tautan-tautan Akses

Jaksa Italia Mulai Penyidikan Kasus Pembunuhan Tak Sengaja Kapal Pesiar Lynch


Petugas penyelamat mengangkut kantong jenazah setelah kapal pesiar mewah yang membawa pengusaha Inggris Mike Lynch tenggelam di lepas pantai Porticello, dekat kota Palermo, Sisilia, Italia, 21 Agustus 2024. (Foto: REUTERS/Guglielmo Mangiapane)
Petugas penyelamat mengangkut kantong jenazah setelah kapal pesiar mewah yang membawa pengusaha Inggris Mike Lynch tenggelam di lepas pantai Porticello, dekat kota Palermo, Sisilia, Italia, 21 Agustus 2024. (Foto: REUTERS/Guglielmo Mangiapane)

Seorang jaksa Italia telah memulai penyelidikan terkait tenggelamnya kapal pesiar mewah di lepas pantai Sisilia minggu ini, yang mungkin berkembang menjadi kasus pembunuhan tak sengaja. Taipan teknologi Inggris Mike Lynch dan enam orang lainnya, yang berada di kapal, tewas akibat badai.

Kepala kantor kejaksaan umum Termini Imerese, Ambrogio Cartosio, mengatakan bahwa meskipun kapal pesiar tersebut terkena cuaca buruk, tetap "masuk akal" untuk mempertimbangkan kemungkinan adanya kejahatan pembunuhan tak sengaja dan kelalaian yang menyebabkan kapal tenggelam.

Dalam konferensi pers, ia mengatakan bahwa hingga saat ini penyelidikan belum ditujukan kepada satu orang tertentu.

Putri Lynch yang berusia 18 tahun, Hannah, termasuk di antara korban tewas ketika Bayesian, kapal milik keluarga sepanjang 56 meter, terbalik akibat badai dahsyat. Peristiwa tersebut terjadi menjelang Senin (19/8) dini hari di lepas pantai Porticello, dekat Palermo.

Lima belas orang selamat, termasuk istri Lynch, yang perusahaannya memiliki kapal pesiar Bayesian, serta kapten kapal tersebut.

Pengusaha Inggris Mike Lynch meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Inggris pada 25 Maret 2019. (Foto: Reuters)
Pengusaha Inggris Mike Lynch meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Inggris pada 25 Maret 2019. (Foto: Reuters)

Cartosio mengatakan bahwa bencana ini akan semakin menyedihkan jika penyelidikan menunjukkan bahwa kejadian itu disebabkan oleh "tindakan yang tidak memenuhi tanggung jawab dalam pelayaran."

Minggu ini, pihak berwenang telah memeriksa Kapten James Cutfield dan para penyintas lainnya. Namun, mereka belum memberikan penjelasan terbuka tentang bagaimana kapal itu tenggelam.

Raffaele Cammarano, jaksa penuntut lain yang berbicara dalam konferensi pers yang sama, mengatakan bahwa saat diperiksa oleh pihak berwenang, Cutfield menunjukkan sikap "sangat kooperatif."

Tenggelamnya kapal tersebut membingungkan para ahli kelautan angkatan laut. Mereka mengatakan bahwa kapal seperti Bayesian, yang dibuat oleh produsen kapal pesiar mewah Italia, Perini, seharusnya mampu bertahan menghadapi badai dan tidak seharusnya tenggelam dengan cepat.

Mengangkat Bayesian dari laut akan membantu penyelidik memahami penyebab tenggelamnya kapal, tetapi operasi ini diperkirakan akan rumit dan mahal. Bangkai kapal tersebut tampaknya masih utuh, terbaring di sisinya pada kedalaman 50 meter.

Giovanni Costantino, CEO The Italian Sea Group yang memiliki Perini, mengatakan kepada Reuters minggu ini bahwa tenggelamnya kapal tersebut disebabkan oleh serangkaian "kesalahan yang tak terlukiskan dan tidak masuk akal" oleh awak kapal. Ia juga mengesampingkan kemungkinan adanya kegagalan desain atau konstruksi.

Cammarano menjelaskan bahwa peristiwa meteorologi yang menghantam kapal kemungkinan besar adalah "downburst," yaitu angin kencang yang bertiup ke bawah. Fenomena ini merupakan peristiwa intens tetapi relatif sering terjadi di laut. Hal ini berbeda dari semburan air yang melibatkan angin berputar seperti angin puyuh atau tornado.

Mike Lynch (59 tahun) adalah salah satu pengusaha teknologi terkemuka Inggris. Dia mengundang teman-temannya untuk merayakan pembebasannya pada Juni setelah persidangan penipuan di AS dengan mengajak mereka berlayar di kapal pesiar.

Selain Lynch, korban lain dalam kecelakaan tersebut termasuk pengacara Chris Morvillo dan Jonathan Bloomer, seorang bankir Morgan Stanley yang memberikan kesaksian karakter dalam kasus Lynch. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG