LOS ANGELES —
Semakin banyak laki-laki Amerika yang menumbuhkan jenggot dan kumisnya, dan bagi beberapa orang, rambut wajah lebih dari sekedar pernyataan mode.
Pemangkas rambut Daniel Winter mengatakan penampilan berbulu, terkadang dengan tato, menjadi tren yang sedang berkembang di Los Angeles, California dan kota-kota besar lainnya.
"Perusahaan besar yang bergerak di bidang mode sekarang mempekerjakan model dengan jenggot dan tato untuk mendapatkan penampilan yang berbeda. Dan penampilan ini mulai disukai publik," ungkapnya.
Winter menumbuhkan jenggot selama 10 tahun dan dia mengatakan pertumbuhan jenggot dan kumis sudah berakar dalam sejarah.
"Rambut di wajah diasosiasikan dengan maskulinitas, vitalitas seksual, dan daya tarik secara umum. Kalau melihat mitologi Yunani hampir semua dewa punya sejenis rambut di wajah; bisa berbentuk jenggot atau goatee," terangnya.
Penataan rambut wajah juga menjadi populer. Tanya saja Nicholas Watsford, yang memproduksi wax untuk jenggot dan kumis bernama Dubs Stache wax.
"Saya bisa mengenakan gaya keriting kalau saya mau," menurutnya.
Watsford memutuskan untuk membuat wax organik setelah dia menggunakan wax yang tersedia di pasaran dan mengalami iritasi. Dia mengatakan menumbuhkan jenggot di Los Angeles bukan karena keranjingan, tapi merupakan gaya hidup.
"Sekarang penampilan adalah hal utama. Sebagaimana kamu mewakili dirimu, seperti seringai singa. Itu yang berlaku sekarang," katanya.
Ribuan laki-laki di dunia menumbuhkan rambut wajah mereka di bulan November untuk menumbuhkan kesadaran akan masalah kesehatan laki-laki. Tapi beberapa laki-laki mempertahankan kesadaran tentang rambut wajah sepanjang tahun. Nathan "Chops" Johnson punya jenggot yang panjangnya sampai ke pinggang.
"Saya sendiri yang mengurus jenggot saya. Saya tidak membiarkan seorangpun mendekatinya," katanya.
L.A. Facial Hair Society didirikan oleh dua laki-laki dan dua perempuan dengan tujuan mempersatukan komunitas jenggot dan kumis California dan mereka yang gemar bulu wajah.
Alana Beck, salah satu perempuan pendiri perkumpulan itu bahkan mengatakan "Saya hanya berkencan dengan laki-laki berjenggot. Saya tidak suka kumis. Jenggot punya daya tarik kejantanan."
Roberto Campos, anggota, mengatakan bulu di wajah mempersatukan banyak orang.
"Mendadak teman Facebook saya bertambah banyak sampai ribuan setelah bertemu dengan orang-orang ini," ujarnya.
Anggota seperti Roberto dan "Chops" menikmati kompetisi bersahabat untuk melihat siapa yang bisa menumbuhkan jenggot dan kumis terbaik, tapi menurut mereka, membentuk keluarga yang unik, dan berbulu, menjadi sesuatu yang terpenting bagi mereka.
Pemangkas rambut Daniel Winter mengatakan penampilan berbulu, terkadang dengan tato, menjadi tren yang sedang berkembang di Los Angeles, California dan kota-kota besar lainnya.
"Perusahaan besar yang bergerak di bidang mode sekarang mempekerjakan model dengan jenggot dan tato untuk mendapatkan penampilan yang berbeda. Dan penampilan ini mulai disukai publik," ungkapnya.
Winter menumbuhkan jenggot selama 10 tahun dan dia mengatakan pertumbuhan jenggot dan kumis sudah berakar dalam sejarah.
"Rambut di wajah diasosiasikan dengan maskulinitas, vitalitas seksual, dan daya tarik secara umum. Kalau melihat mitologi Yunani hampir semua dewa punya sejenis rambut di wajah; bisa berbentuk jenggot atau goatee," terangnya.
Penataan rambut wajah juga menjadi populer. Tanya saja Nicholas Watsford, yang memproduksi wax untuk jenggot dan kumis bernama Dubs Stache wax.
"Saya bisa mengenakan gaya keriting kalau saya mau," menurutnya.
Watsford memutuskan untuk membuat wax organik setelah dia menggunakan wax yang tersedia di pasaran dan mengalami iritasi. Dia mengatakan menumbuhkan jenggot di Los Angeles bukan karena keranjingan, tapi merupakan gaya hidup.
"Sekarang penampilan adalah hal utama. Sebagaimana kamu mewakili dirimu, seperti seringai singa. Itu yang berlaku sekarang," katanya.
Ribuan laki-laki di dunia menumbuhkan rambut wajah mereka di bulan November untuk menumbuhkan kesadaran akan masalah kesehatan laki-laki. Tapi beberapa laki-laki mempertahankan kesadaran tentang rambut wajah sepanjang tahun. Nathan "Chops" Johnson punya jenggot yang panjangnya sampai ke pinggang.
"Saya sendiri yang mengurus jenggot saya. Saya tidak membiarkan seorangpun mendekatinya," katanya.
L.A. Facial Hair Society didirikan oleh dua laki-laki dan dua perempuan dengan tujuan mempersatukan komunitas jenggot dan kumis California dan mereka yang gemar bulu wajah.
Alana Beck, salah satu perempuan pendiri perkumpulan itu bahkan mengatakan "Saya hanya berkencan dengan laki-laki berjenggot. Saya tidak suka kumis. Jenggot punya daya tarik kejantanan."
Roberto Campos, anggota, mengatakan bulu di wajah mempersatukan banyak orang.
"Mendadak teman Facebook saya bertambah banyak sampai ribuan setelah bertemu dengan orang-orang ini," ujarnya.
Anggota seperti Roberto dan "Chops" menikmati kompetisi bersahabat untuk melihat siapa yang bisa menumbuhkan jenggot dan kumis terbaik, tapi menurut mereka, membentuk keluarga yang unik, dan berbulu, menjadi sesuatu yang terpenting bagi mereka.