Jepang bergerak selangkah lebih dekat untuk menjalankan kembali reaktor nuklir. Empat perusahaan listrik telah mengajukan permohonan inspeksi keselamatan 10 PLTN yang telah berhenti beroperasi, tanda yang paling jelas kembalinya negara tersebut ke penggunaan tenaga nuklir hampir dua setengah tahun setelah bencana Fukushima.
Setelah semua kecuali dua dari ke-50 reaktor negara itu tidak beroperasi sejak tsunami melumpuhkan pembangkit Dai-ichi Fukushima bulan Maret tahun 2011, Jepang nyaris tanpa energi nuklir yang semula menyediakan kira-kira sepertiga tenaga di Jepang.
Empat perusahaan yang mengoperasikan pembangkit tenaga nuklir – yang memasok daerah-daerah Hokkaido, Kansai, Shikoku dan Kyushu - hari Senin mengajukan permohonan inspeksi kepada Badan Pengawas Nuklir untuk 10 reaktor di lima pembangkit berdasarkan persyaratan keselamatan baru yang baru saja berlaku. Permohonan untuk dua lagi reaktor diperkirakan akan diajukan pekan ini.
Reaktor-reaktor yang lulus peraturan yang lebih ketat kemungkinan akan diizinkan beroperasi kembali awal tahun depan, karena setiap inspeksi diperkirakan akan memerlukan waktu beberapa bulan. Para pengeritik mengatakan peraturan-peraturan itu memberi beberapa pengecualian, termasuk masa penangguhan bagi beberapa peralatan keselamatan.
Karena terpukul oleh kenaikan biaya gas dan minyak untuk menjalankan pembangkit tenaga konvensional untuk menutupi kekurangan energi, perusahaan-perusahaan listrik Jepang telah berusaha keras melobi pemerintah agar diizinkan mengoperasikan kembali reaktor mereka.
Setelah semua kecuali dua dari ke-50 reaktor negara itu tidak beroperasi sejak tsunami melumpuhkan pembangkit Dai-ichi Fukushima bulan Maret tahun 2011, Jepang nyaris tanpa energi nuklir yang semula menyediakan kira-kira sepertiga tenaga di Jepang.
Empat perusahaan yang mengoperasikan pembangkit tenaga nuklir – yang memasok daerah-daerah Hokkaido, Kansai, Shikoku dan Kyushu - hari Senin mengajukan permohonan inspeksi kepada Badan Pengawas Nuklir untuk 10 reaktor di lima pembangkit berdasarkan persyaratan keselamatan baru yang baru saja berlaku. Permohonan untuk dua lagi reaktor diperkirakan akan diajukan pekan ini.
Reaktor-reaktor yang lulus peraturan yang lebih ketat kemungkinan akan diizinkan beroperasi kembali awal tahun depan, karena setiap inspeksi diperkirakan akan memerlukan waktu beberapa bulan. Para pengeritik mengatakan peraturan-peraturan itu memberi beberapa pengecualian, termasuk masa penangguhan bagi beberapa peralatan keselamatan.
Karena terpukul oleh kenaikan biaya gas dan minyak untuk menjalankan pembangkit tenaga konvensional untuk menutupi kekurangan energi, perusahaan-perusahaan listrik Jepang telah berusaha keras melobi pemerintah agar diizinkan mengoperasikan kembali reaktor mereka.