Jepang dan Vietnam, Selasa (23/11) menandatangani sebuah perjanjian keamanan siber sementara kedua negara Asia itu dengan cepat meningkatkan kerjasama militer di tengah adanya kekhawatiran atas langkah China memperkuat pengaruhnya di kawasan.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi, kepada wartawan mengatakan perjanjian siber itu bertujuan mengatasi "rasa urgensi yang kuat" atas kegiatan di kawasan Indo-Pasifik yang menantang tatanan internasional yang sudah ada. Pernyataan itu dinilai mengarah pada China tanpa menyebutkan nama negara mana pun.
Kishi mengatakan beberapa pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Vietnam, Phan Van Giang, telah membawa "kerja sama pertahanan antar kedua negara pada tingkat yang baru."
Jepang dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan kerjasama pertahanan siber dengan Amerika Serikat, Australia dan mitra-mitra lainnya, dan berpartisipasi dalam sebuah latihan siber NATO pada April 2021.
Jepang juga telah mengadakan sejumlah pembicaraan mengenai keamanan siber dengan Vietnam, Singapura dan Indonesia. [mg/lt]