Presiden terpilih Indonesia Joko Widodo mengatakan Indonesia siap bertindak sebagai perantara untuk meredakan ketegangan atas sengketa teritorial di Laut China Selatan. Demikian menurut sebuah wawancara dengan surat kabar Jepang, Asahi yang diterbitkan hari Selasa (12/8).
Gubernur DKI Jakarta itu, yang meraih kemenangan dalam pemilihan presiden bulan lalu, mengatakan kepada surat kabar Asahi, bahwa ia akan bekerja untuk solusi diplomatik – bukan militer – bagi konflik yang memanas itu.
Beijing mengklaim hampir semua kawasan Laut China Selatan, sehingga membuat negara itu bertentangan dengan negara-negara lain, termasuk Filipina dan Vietnam, dan telah terjadi beberapa insiden menegangkan di wilayah itu dalam beberapa bulan terakhir.
Indonesia tidak bermasalah dengan China atas Laut China Selatan, dan secara tradisional memegang peran mediasi dalam sengketa atas perairan itu.
Jokowi juga mengatakan akan ikut mempercepat penyusunan kode perilaku antara China dan 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Komentar Jokowi itu disampaikan sementara Beijing menuduh Washington sengaja memicu ketegangan di Laut China Selatan, dan menolak usulan Washington untuk menghentikan tindakan-tindakan provokatif di wilayah tersebut.