Angka deforestasi di Amazon, Brazil, mengalami penurunan sekitar 27% pada Juli 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi untuk pertama kalinya dalam 15 bulan terakhir, menurut data awal dari Badan Penelitian Luar Angkasa INPE pada hari Jumat (7/8).
Kerusakan hutan di Amazon mencapai 1.654 kilometer persegi, turun dari 2.255 kilometer persegi pada Juli 2019, menurut data INPE.
Wakil Presiden Hamilton Mourao memuji data tersebut. "Ada titik perubahan," kata Mourao kepada wartawan. “Itu baru permulaan. Kami harus terus melakukannya sampai kami mencapai target untuk mendapatkan deforestasi seminimal mungkin," katanya.
Namun, pemerhati lingkungan, termasuk Márcio Astrini dari Climate Council berpendapat bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang patut dirayakan karena adanya peningkatan aksi deforestasi di bawah kepempimpinan Presiden Jair Bolsonaro.
Antara Agustus 2019 dan Juli 2020, sistem pemantauan cepat INPE menunjukkan adanya 9.205 kilometer persegi hutan yang telah ditebang, naik dari 6.844 kilometer persegi antara Agustus 2018 dan Juli 2019.
Para peneliti dan pemerhati lingkungan menyalahkan Bolsonaro karena dianggap melemahkan penegakan hukum terkait lingkungan. Bolsonaro mengatakan dia telah difitnah dan menegaskan Brazil memiliki rekam jejak lingkungan yang patut dicontoh dengan adanya kawasan hutan yang masih luas di negara tersebut.
Meskipun deforestasi turun pada bulan Juli, namun jumlah kebakaran di hutan hujan Amazon Brazil malah melonjak 28% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, menurut data INPE. [ah]
