Para aktivis dan saksi Suriah mengatakan jumlah yang tewas dalam tiga hari penumpasan oleh pemerintah terhadap pembangkang telah melebihi 100 orang. Mereka menyampaikan hal itu hari Selasa selagi Dewan Keamanan PBB memperdebatkan rancangan resolusi yang menyatakan “keprihatinan mendalam” atas kekerasan di negara itu.
Dewan Keamanan bertemu untuk hari kedua membahas resolusi yang mendesak pemerintah Presiden Bashar al-Assad menghentikan serangannya di kota-kota Suriah. Resolusi itu juga meminta Suriah melakukan reformasi politik dan mengadakan penyelidikan menyeluruh terhadap serangan-serangan atas demonstran anti pemerintah.
Para diplomat mengatakan Brazil telah menyerahkan usul alternatif dan langkah-langkah sedang dilakukan untuk menggabungkan kedua upaya itu.
Para aktivis dan saksi mengatakan 130 orang lebih tewas sejak hari Minggu ketika pemerintah meningkatkan aksi penumpasannya terhadap oposisi.
Sebagian besar kematian terjadi di kota Hama, di mana para aktivis mengatakan tiga orang lebih tewas hari Selasa setelah pasukan pemerintah melepaskan tembakan.
Di Washington, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton bertemu dengan aktivis politik Suriah dalam upaya merangkul oposisi yang tinggal di luar negeri sejak demonstrasi-demonstrasi anti pemerintah dimulai.
Juru bicara Departemen Luar Negeri, Mark Toner mengatakan Menlu Clinton menyampaikan “rasa simpati yang mendalam” atas “para korban” pemerintahan Assad. Ia mengatakan para aktivis Suriah itu menegaskan kembali keinginan mereka untuk mendirikan pemerintah yang mencakup semua golongan.