Presiden Suriah Bashar al-Assad mengeluarkan dekrit mengizinkan berdirinya partai-partai politik. Sementara itu korban tewas terus bertambah akibat penumpasan terhadap disiden politik.
Kantor berita Suriah SANA Kamis mengatakan, keputusan tadi memberi hak setiap orang membentuk dan bergabung dalam partai politik asalkan tunduk pada ketentuan yang berlaku. Ketentuan itu termasuk taat pada konstitusi dan menjunjung supremasi hukum, dan tidak mendirikan partai berdasarkan agama atau kesukuan.
Dekrit itu berbeda dari sistem partai tunggal Suriah yang telah didominasi oleh Partai Baath keluarga Assad selama beberapa dekade. Tapi analis politik yang berpusat di London Nadhim Shehadah menyebut izin baru itu "tipu muslihat" belaka yang ditujukan untuk "membingungkan masyarakat internasional." Shehadah mengatakan sebagian besar warga Suriah tidak percaya.
Bulan Juli, pemerintah mengesahkan konsep RUU itu, yang tidak lain adalah upaya Presiden Assad untuk rujuk dengan demonstran antipemerintah yang menuntut reformasi.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan Assad telah kehilangan legitimasinya di Suriah. Ditambahkan, Amerika dan sekutunya mengusahakan strategi untuk menekan pemerintah Suriah. Hari Kamis, pemerintahan Obama memberlakukan sanksi terhadap seorang pengusaha terkemuka Suriah dan anggota parlemen yang katanya bertindak atas nama Presiden Assad.
Departemen Keuangan Amerika mengatakan telah memasukkan Muhammad Hamsho dan perusahaannya, Hamsho International Group ke dalam daftar orang dan perusahaan yang dikenai sanksi, membekukan semua aset dalam yurisdiksi Amerika dan melarang warga Amerika melakukan bisnis dengan mereka.
Aktivis mengatakan lebih dari 130 orang telah tewas di seluruh pelosok Suriah dalam empat hari terakhir. Mereka mengatakan sebagian besar kematian terjadi di Hama, yang telah dikepung oleh pasukan pemerintah sejak hari Minggu.