Beberapa pejabat Amerika mengutip intelijen baru yang menunjukkan ISIS mengalami kemunduran, tetapi ada keprihatinan strategi globalnya masih utuh.
Kelompok teror yang dikenal sebagai ISIS, kini punya kekuatan di Irak dan Suriah sekitar 19 ribu sampai 25 ribu menurut pengkajian terbaru, demikian kata Gedung Putih Kamis (4/2).
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Emily Horne, menyebutnya, taksiran terendah sejak kami mulai melakukan tinjauan teliti terhadap SDM kelompok itu.
Taksiran sebelumnya menempatkan angkanya pada kisaran 20 ribu sampai 32 ribu, jumlah ini sudah termasuk apa yang dikatakan oleh para pejabat pertahanan AS sebagai 17.500 anggota inti ISIS.
Taksiran baru yang lebih rendah itu mencerminkan berbagai faktor, termasuk mati di medan tempur, desersi, dan penurunan perekrutan.
“ISIS tetap merupakan sebuah ancaman substantif, tetapi angka anggotanya turun,” kata jurubicara Gedung Putih Josh Earnest. “ISIS kesulitan mengganti personilnya dengan yang baru.” [ps/jm]