Tautan-tautan Akses

PM May: Jutaan Warga Eropa di Inggris Tak akan Terganggu pasca Brexit


PM Inggris Theresa May saat berbicara pada KTT Uni Eropa di Brussels (23/6).
PM Inggris Theresa May saat berbicara pada KTT Uni Eropa di Brussels (23/6).

Perdana Menteri Inggris, Theresa May mencoba meyakinkan jutaan orang Eropa yang tinggal di Inggris, bahwa kehidupan mereka dan keluarga mereka tidak akan terganggu sewaktu Inggris keluar dari Uni Eropa tahun 2019.

Proposal residensi pasca-Brexit May menawarkan warga negara anggota Uni Eropah "status pemukim" di Inggris dengan umumnya hak yang sama dengan warga Inggris, Skotlandia dan Wales , dan mendapat akses yang sama untuk perawatan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan pensiun. Pemukim asal Uni Eropa" tunduk pada hukum Inggris tanpa bisa mengacu pada Pengadilan Eropa.

"Kami ingin Anda tinggal," kata May dalam sebuah pesan kepada sekitar 3,2 juta warga Uni Eropa yang tinggal di Inggris. Tujuannya, katanya, adalah untuk "benar-benar meyakinkan" siapapun yang sekarang tinggal secara legal di Inggris, mereka tidak akan diminta untuk meninggalkan Inggris, apabila Inggris keluar dari Uni Eropa.

Menurut proposal itu, seorang asal Uni Eropa harus sudah tinggal di Inggris lima tahun baru dapat melamar untuk mendapat status ‘pemukim’. Mereka yang sudah tinggal di Inggris tetapi untuk jangka pendek, bisa tetap tinggal sampai mereka memenuhi syarat untuk mengajukan "status pemukim". Warga Uni Eropa yang berstatus penduduk menetap di Inggris, dalam banyak kasus, akan kehilangan status itu jika mereka tinggal di luar negeri selama lebih dari dua tahun.

Pada dasarnya, Perdana Menteri May menyampaikan usulan yang sama minggu lalu di Brussels kepada para pemimpin Uni Eropa, yang mengatakan, usul itu tidak memenuhi semua kriteria yang diperlukan. Kepala perunding Brexit dari Parlemen Eropa, Guy Verhofstadt, mengatakan hari Senin, "ada sejumlah batasan yang mengkhawatirkan dan harus dinilai secara hati-hati." [ps/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG