Meluas spekulasi bahwa Korea Utara mungkin akan melakukan uji rudal balistik antar-benua pada musim liburan ini. Hal itu mengemuka setelah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada awal Desember lalu secara samar-samar menjanjikan akan mengirim “hadiah Natal” ke Amerika.
Tetapi hingga hari Kamis (26/12) belum ada laporan tentang uji coba senjata. Media-media Korea Utara juga menahan diri untuk menyampaikan kecaman sengit terhadap Amerika.
Ketenangan ini mungkin tidak akan berlangsung lama. Korea Utara telah menetapkan tenggat bagi Amerika untuk memperlunak sikap dalam perundingan nuklir yang macet, hingga akhir tahun ini. Dua acara dalam kalender politik dalam negeri Korea Utara mungkin akan membantu menentukan niat Korea Utara.
Sebelum akhir tahun ini, partai yang berkuasa di Korea Utara akan melangsungkan pertemuan dengan para politisi senior, yang akan mengumumkan kebijakan luar negeri yang berdampak luas.
Pidato Tahun Baru pemimpin Korea Utara Kim Jong Un – yang disampaikannya setiap tahun – juga akan dipantau dengan sangat ketat. Dalam pidatonya tahun lalu, Kim mengancam untuk melakukan “cara baru” jika perundingan nuklir tetap macet.
Menurut para analis, di antara pilihan-pilihan yang lebih provokatif yang mungkin diumumkan Kim adalah penangguhan atau penghentian perundingan dengan Amerika atau dimulainya kembali uji nuklir atau rudal jarak jauh.
Korea Utara selama beberapa minggu ini telah mengisyaratkan persiapan peluncuran rudal yang penting.
Akhir November lalu Korea Utara mengingatkan akan adanya uji coba “rudal balistik sungguhan.” . Sementara pada awal Desember, Korea Utara melakukan uji coba dua mesin roket, yang tampaknya untuk roket jarak jauh.
Duta Besar Korea Utara Untuk PBB pada awal bulan ini mengatakan denuklirisasi tidak lagi masuk dalam agenda perundingan dan bahwa perundingan dengan Amerika tidak lagi diperlukan. (em/ii)