Tautan-tautan Akses

Kamboja Dakwa 2 Lagi Tersangka Khmer Merah


Pengadilan khusus Kamboja terhadap mantan pemimpin Khmer Merah, Khieu Samphan, di Phnom Penh tahun lalu (foto: dok).
Pengadilan khusus Kamboja terhadap mantan pemimpin Khmer Merah, Khieu Samphan, di Phnom Penh tahun lalu (foto: dok).

Pengadilan Kamboja hari Selasa (3/3) mendakwa secara in absentia Meas Muth dan Im Chaem, dua orang mantan komandan Khmer Merah.

Pengadilan khusus Kamboja untuk kasus Khmer Merah secara resmi mendakwa dua lagi tersangka dengan tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan, beberapa hari setelah Perdana Menteri Hun Sen menentang langkah semacam itu.

Hakim internasional pada pengadilan itu, Mark Hamon, hari Selasa (3/3) mendakwa secara in absentia Meas Muth, mantan komandan angkatan laut rezim tersebut – dan Im Chaem – mantan komandan distrik yang pernah berkeras tidak akan bekerjasama dengan pengadilan itu.

Lars Olsen, jurubicara pengadilan internasional itu, mengatakan kedua terdakwa itu kini bisa membaca semua dokumen kasus itu dan hadir dalam persidangan.

Meas Muth didakwa melakukan pembunuhan, perbudakan dan tindakan tidak manusiawi terhadap orang asing di laut serta kejahatan perang lain. Pengacaranya, Ang Oddom, mengatakan kepada VOA bahwa dakwaan itu bukan kejutan besar.

Im Chaem didakwa dengan pembunuhan, pembasmian etnis dan penganiayaan politis, perbudakan dan pemenjaraan.

Minggu lalu, PM Hun Sen memperingatkan konflik baru akan pecah jika pengadilan memproses lebih banyak tersangka. Pengadilan itu, yang mulai beroperasi tahun 2006, sejauh ini baru memvonis tiga anggota Khmer Merah.

Khieu Samphan dan Nuon Chea, sedang diadili dalam sidang-sidang tuduhan kedua, dan telah dinyatakan bersalah atas tuduhan-tuduhan pertama.

Tahun 2010, pengadilan itu memvonis Kaing Guek Eav atau “Duch” hukuman penjara seumur hidup. Bekas kepala penjara Khmer Merah itu dinyatakan bersalah atas pembunuhan lebih dari 14.000 orang ketika memimpin penjara Tuol Sleng di Phnom Penh.

Hingga dua juta orang Kamboja tewas akibat kelaparan, kerja paksa dan pembunuhan dalam masa kekuasaan Khmer Merah selama empat tahun untuk mendirikan negara pertanian yang komunis.

Recommended

XS
SM
MD
LG