Tujuh kandidat calon presiden Amerika dari Partai Demokrat, Kamis (19/12) malam, dengan penuh semangat mengikuti debat terbuka. Dalam acara itu, mereka dengan cepat menyerang Presiden Donald Trump, yang baru dimakzulkan DPR, sebagai pemimpin paling korup dalam sejarah Amerika.
Semua calon penantang Trump yang sedang berupaya mendapatkan nominasi Partai Demokrat dalam pemilu presiden tahun depan mengatakan mereka mendukung adopsi dua pasal pemakzulan. Satu pasal menuduh Trump telah menyalahgunakan wewenangnya demi kepentingan politik pribadi, sedangkan yang kedua menuduhnya menghalang-halangi penyelidikan yang dilakukan Kongres.
“Kita perlu mengembalikan integritas kepresidenan,” ujar mantan wakil presiden Joe Biden, kandidat capres yang paling unggul dalam beberapa jajak pendapat nasional Partai Demokrat untuk pencalonan partai.
Biden kemudian mengomentari perpecahan politik tajam di Amerika – di antara Partai Republik dan Partai Demokrat – yang sudah semakin meluas dalam tiga tahun masa kepemimpinan Trump, dengan mengatakan ia menolak “menerima premis bahwa kita tidak akan pernah bisa bersama lagi.
Senator dari negara bagian Vermont, Bernie Sanders, yang juga dikenal sebagai tokoh sosialis-demokratis dan dalam beberapa jajak pendapat digambarkan sebagai unggulan kedua setelah Biden, menyebut Trump sebagai “pembohong patologis” yang “telah menjual mereka yang bekerja keras demi negara ini.”
Senator Elizabeth Warren dari negara bagian Massachussetts menggambarkan Trump sebagai “presiden paling korup abad ini.”
Sementara Senator Amy Klobuchar dari negara bagian Minnesota menegaskan bahwa “di Amerika, presiden bukan raja.” Ia membandingkan tindakan Trump meminta Ukraina menyelidiki Joe Biden dan putranya Hunter, dengan skandal korupsi politik Watergate pada 1970an yang menyebabkan pengunduran diri Presiden Richard Nixon ketika ia akan menghadapi pemakzulan.
Wali Kota South Bend, Indiana, Pete Buttigieg mengatakan Trump “telah menjelaskan bahwa ia tidak akan berhenti supaya tetap berkuasa.”
Ketujuh kandidat capres Partai Demokrat yang berdebat di panggung debat Universitas Loyola Marimount di Los Angeles itu berulangkali menyerang Trump sebagai presiden yang gagal, dan hanya sesekali saling serang gagasan kandidat lain.
Debat kali ini merupakan debat kepresidenan keenam, atau yang kedua terakhir sebelum dimulainya pertarungan pencalonan Partai Demokrat dalam enam minggu, diawali dengan kaukus di negara bagian Iowa.
Jumlah peserta debat kali ini sudah menyusut jauh dibanding beberapa minggu sebelumnya karena sebagian kandidat sudah mengundurkan diri. Baik karena gagal memenuhi syarat Partai Demokrat, maupun karena ketidakberhasilan menggalang dana dan dukungan pemilih dalam berbagai jajak pendapat.
Satu kandidat capres Partai Demokrat yang disebut sebagai “kuda hitam”, yaitu miliarder Michael Bloomberg juga belum tampil dalam debat keenam ini. Mantan wali kota New York dan pemilik beberapa penerbitan raksasa itu telah menghabiskan uangnya sendiri untuk kampanye iklan televisi yang mahal guna meraih opini publik di California. Negara bagian terbesar di Amerika itu dikenal “kaya suara” dan akan memberikan suara dalam nominasi awal Maret nanti. [em/ft]