Kanselir Jerman Angela Merkel dan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (1/9), meresmikan Pusat untuk Intelijen Pandemi dan Epidemi di Berlin. Pusat ini dirancang untuk menyatukan sumber daya dunia dalam rangka memerangi situasi darurat kesehatan global pada masa depan.
Pusat ini, yang diumumkan Mei lalu, adalah badan yang mengumpulkan data kesehatan dari seluruh dunia. Dilengkapi supercomputer, badan ini akan mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarluaskan informasi dari pemerintah, sektor akademis dan swasta.
Menyusul upacara pengguntingan pita, Merkel memberi tahu reporter bahwa pandemi COVID 19 menunjukkan, dunia bisa bertindak apabila “kita benar-benar menyatukan kekuatan. Pakar dari seluruh dunia telah memperluas pengetahuan mereka pada laju yang luar biasa cepat dan berbagi untuk memecahkan kode virus corona.”
Dalam komentarnya, Tedros mengatakan, pusat ini akan mempertemukan ilmuwan, inovator, penyusun kebijakan, dan wakil masyarakat madani dan bekerja lintas perbatasan dan disipilin. Pusat ini akan memanfaatkan inovasi mutakhir dalam sains data, intelijen artifisial, komputasi kuantum, dan teknologi mutakhir lainnya. “Tidak ada lembaga atau negara tunggal yang mampu melakukannya sendiri.” [jm/ka]