Menteri Pertahanan Amerika, Ashton Carter hari Selasa (3/11) mengatakan kepada mitra Chinanya, Chang Wanquan, militer Amerika akan melanjutkan operasinya di laut China Selatan.
"Sekali lagi Carter mengukuhkan, Amerika akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di manapun hukum internasional mengijinkan," kata pejabat departemen pertahanan setelah kedua Menteri Pertahanan itu bertemu di Kuala Lumpur.
Carter dengan tegas mengatakan, "Amerika tidak akan mengecualikan Laut China Selatan”.
Karena ketegangan terus menghangat menyusul pelayaran kapal angkatan laut Amerika di dekat pulau yang diklaim China pekan lalu, menteri pertahanan kedua negara itu bertemu sekitar 40 menit di sela-sela pertemuan pertahanan regional.
Pejabat itu mengatakan, Carter juga menyampaikan kekhawatiran Amerika atas dugaan serangan-serangan dunia maya dari China.
Dalam pertemuan yang tampak "formal dan ramah" itu, Chang menegaskan posisi Beijing bahwa pulau itu merupakan wilayah kedaulatan China dan menyatakan ketidaksenangan dengan hadirnya kapal perusak USS Lassen yang dilengkapi peluru kendali.
Kapal itu berlayar dalam kawasan 12 mil batas perairan dari salah satu dari pulau buatan yang diklaim China di Kepulauan Spratly yang disengketakan.
"China dengan jelas menyatakan tidak suka atas tindakan Amerika itu, " kata pejabat departemen pertahanan lainnya." Tapi tidak ada satupun retorika berapi-api dari pejabat China lainnya seperti yang terlihat di media."
Pembicaraan berlangsung di Kuala Lumpur ketika diadakan pertemuan menteri-menteri pertahanan dari 10 negara anggota Persatuan Negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN.
Para kepala pertahanan ASEAN akan secara resmi bertemu hari Rabu dengan Carter, Chang dan rekan-rekan mereka dari Rusia, Australia dan negara lain di wilayah itu, sebagai bagian dari dialog tahunan yang lebih luas.
Kunjungan Carter ke Malaysia merupakan bagian dari delapan hari lawatannya ke wilayah Asia-Pasifik. [ps/ii]