Tautan-tautan Akses

Kapolri Harapkan Penanganan Teroris di Poso Selesai Tahun Ini


Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah hari Jumat 18/9 (foto: VOA/Yoanes).
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah hari Jumat 18/9 (foto: VOA/Yoanes).

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dalam kunjungan selama 2 jam di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Jumat (18/9) berharap penanganan terhadap kelompok teroris di Poso dapat selesai tahun ini.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti berharap penanganan keberadaan kelompok teroris di Poso Sulawesi Tengah dapat diselesaikan pada tahun 2015. Demikian dikatakan Jenderal Badrodin Haiti di markas Kepolisian Resort Poso pada Jumat, 18 September 2015.

Penanganan kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso disebutkannya sebagai sebuah upaya yang terus berlanjut yang dilakukan Polri baik dari sisi pencegahan maupun pembinaan kepada masyarakat dan juga perburuan terhadap kelompok itu.

“Penanganan teroris tetap, yah ini merupakan satu upaya yang terus berlanjut yang harus kita lakukan baik dari sisi pencegahan, pembinaan kepada masyarakat, maupun juga perburuan terhadap kelompok teroris yang ada di Poso. Sampai kapanpun akan kita kejar untuk bisa kita lakukan penindakan. Yah harapan kita tahun ini bisa kita selesaikan,” kata Badrodin.

Kelompok teroris Santoso disebutkan oleh Kapolri terindikasi sebagai pelaku atas pembunuhan dua warga Kabupaten Parigi Moutong pada 13 dan 14 September 2015, yang keberadaannya kini terus dikejar oleh Polisi.

"Yah itukan bagian dari pelaku pelakunya sudah diidentifikasi kelompoknya Santoso, ah itu yang terus kita lakukan pengejaran. Operasi operasi akan tetap kita lakukan, operasi Camar yang ketiga ini sampai akhir tahun kita lakukan operasi," paparnya.

Pengejaran terhadap kelompok Santoso dilakukan Polri dalam operasi Camar Maleo 3 yang juga turut melibatkan 100 personel TNI dari Batalyon 714 Sintuwu Maroso. Operasi itu dilakukan hingga akhir tahun 2015.

Jenderal Badrodin Haiti mengakui belum tuntasnya penanganan keberadaan kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso setidaknya dalam 3 tahun terakhir dikarenakan petugas dilapangan dihadapkan pada beratnya kondisi medan hutan dan gunung yang luas sehingga pasukan Brimob maupun Densus 88 Antiteror memiliki keterbasan waktu untuk berada pada lokasi lokasi tertentu.

"Yah saudara tahu bahwa di hutan di gunung ini tidak mudah medannya juga cukup berat, kemudian juga luas, kemudian pasukan pasukan kita juga tentu juga harus memperhatikan ada keterbatasan waktu untuk berada pada lokasi lokasi tertentu sehingga ini yang menyulitkan kita. Oleh karena itu kita harapkan bawah pasukan kita, pasukan Brimob maupun Densus yang ada di atas untuk bisa mengefektifkan kegiatan pengejaran ini," ujar Badrodin.

Kunjungan selama 2 jam Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang tiba dengan sebuah Helikopter Polisi di Poso, dimaksudkan untuk melihat langsung pelaksanaan tugas anggota Polri di Poso sekaligus memberikan semangat dan motivasi Polres Poso, Detasemen Brimob, dan Detasemen Khusus 88 Antiteror untuk terus melakukan tugas tugas Polri kedepan yang lebih baik di wilayah itu.

Selain ke Poso, Kapolri juga melakukan pengecekan persiapanan pengamanan Puncak Sail Tomini 2015 di Kabupaten Parigi Moutong pada Sabtu 19 September 2015 yang akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Recommended

XS
SM
MD
LG