Sementara kasus virus corona di seluruh dunia mendekati 11,5 juta, banyak negara di seluruh dunia mengalami kesulitan dalam membuka kembali perekonomian mereka. Beberapa diantaranya bahkan memberlakukan kembali aturan karantina wilayah atau menangguhkan rencana pembukaan kegiatan perekonomian.
Di Australia, para pejabat Senin (6/7) mengumumkan ditutupnya perbatasan antara Victoria dan New South Wales, dua negara bagian terpadat, setelah terjadinya lonjakan infeksi baru. Penutupan itu tak dikenai batas waktu dan menandai langkah pertama semacam itu di Australia sejak pandemi flu 100 tahun lalu.
Israel Senin (6/7) mengumumkan akan menutup semua bar, kelab malam, sasana kebugaran dan kolam renang umum karena adanya lonjakan kasus di negara itu. Israel juga akan mengurangi kapasitas di restoran dan rumah ibadah. Negara itu memiliki lebih dari 30.000 kasus dan lebih dari 330 kematian.
Di AS, di mana kasusnya bertambah di sebagian besar negara bagian, pihak berwenang di beberapa wilayah, termasuk Florida dan Texas, telah memberlakukan ulang pembatasan.
Para pejabat di county terbesar di Florida, Miami-Dade, Senin (6/7) memerintahkan penutupan restoran, sasana kebugaran, dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya. Walikota county itu, Carlos Gimenez, mengijinkan toko-toko ritel dan salon kecantikan untuk tetap buka. Pantai-pantai di county itu akan dibuka lagi Selasa (7/7) setelah tutup selama akhir pekan 4 Juli. [vm/jm]