RIYADH —
Raja Abdullah dari Arab Saudi mencopot Menteri Kesehatan Abdullah al-Rabeeah dari posisinya di tengah peningkatan yang mengkhawatirkan dari kasus-kasus baru sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS) yang mirip SARS.
Tugas-tugas al-Rabeeah akan diambil alih oleh Menteri Tenaga Kerja Adel Fakieh, yang masih menjabat posisinya sekarang, menurut laporan televisi pemerintah.
Stasiun televisi itu mengutip keputusan raja dalam laporannya namun tidak memberikan alasan penggantian itu.
Rabeeah, yang pada hari Minggu (20/4) menyatakan dalam siaran langsung jumpa pers bahwa tidak ada alasan medis untuk memberlakukan langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat melawan penyebaran MERS, telah ditempatkan menjadi penasihat keluarga kerajaan, menurut keputusan tersebut.
Arab Saudi telah melaporkan 244 kasus MERS sejak penyakit itu diidentifikasi pada 2012, 79 diantaranya fatal. Penyebaran infeksi-infeksi baru ini telah melambat selama musim dingin, namun ada peningkatan tiba-tiba kasus tersebut bulan ini.
Sebanyak 49 infeksi yang dikukuhkan dalam seminggu terakhir, sebagian besar di kota pelabuhan Jeddah, mewakili peningkatan empat kali lipat dalam jumlah total kasus yang dikukuhkan sejak wabah dimulai.
Pihak berwenang telah kesulitan melawan gosip di media sosial bahwa mereka tidak transparan mengenai sejauh mana penyakit ini tersebar dan seberapa efektif langkah-langkah pencegahan ini diambil di rumah-rumah sakit.
Minggu lalu, kabinet memerintahkan media-media di Saudi untuk hanya melaporkan kasus-kasus yang telah secara resmi dikukuhkan oleh uji laboratorium Kementerian Kesehatan.
Pada Minggu, Rabeeah mengatakan kasus-kasus baru di Jedah mungkin hanya musiman, mengingat setahun lalu juga ada kenaikan infeksi tiba-tiba, namun ia menambahkan ia tidak tahu mengapa itu terjadi.
Tugas-tugas al-Rabeeah akan diambil alih oleh Menteri Tenaga Kerja Adel Fakieh, yang masih menjabat posisinya sekarang, menurut laporan televisi pemerintah.
Stasiun televisi itu mengutip keputusan raja dalam laporannya namun tidak memberikan alasan penggantian itu.
Rabeeah, yang pada hari Minggu (20/4) menyatakan dalam siaran langsung jumpa pers bahwa tidak ada alasan medis untuk memberlakukan langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat melawan penyebaran MERS, telah ditempatkan menjadi penasihat keluarga kerajaan, menurut keputusan tersebut.
Arab Saudi telah melaporkan 244 kasus MERS sejak penyakit itu diidentifikasi pada 2012, 79 diantaranya fatal. Penyebaran infeksi-infeksi baru ini telah melambat selama musim dingin, namun ada peningkatan tiba-tiba kasus tersebut bulan ini.
Sebanyak 49 infeksi yang dikukuhkan dalam seminggu terakhir, sebagian besar di kota pelabuhan Jeddah, mewakili peningkatan empat kali lipat dalam jumlah total kasus yang dikukuhkan sejak wabah dimulai.
Pihak berwenang telah kesulitan melawan gosip di media sosial bahwa mereka tidak transparan mengenai sejauh mana penyakit ini tersebar dan seberapa efektif langkah-langkah pencegahan ini diambil di rumah-rumah sakit.
Minggu lalu, kabinet memerintahkan media-media di Saudi untuk hanya melaporkan kasus-kasus yang telah secara resmi dikukuhkan oleh uji laboratorium Kementerian Kesehatan.
Pada Minggu, Rabeeah mengatakan kasus-kasus baru di Jedah mungkin hanya musiman, mengingat setahun lalu juga ada kenaikan infeksi tiba-tiba, namun ia menambahkan ia tidak tahu mengapa itu terjadi.