Sebagian besar korban tewas dalam kecelakaan kereta api yang menewaskan sedikitnya 60 orang di bagian utara India, Jumat malam (19/10) adalah pekerja migran, demikian pernyataan seorang pejabat pemerintah India.
RC. Yadav, mantan ketua Dewan Kesejahteraan Pekerja di negara bagian Punjab hari Sabtu (20/10) mengatakan sedikitnya 60 korban tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah kereta api menabrak kerumunan warga yang sedang merayakan festival Hindu “Dussehra” Jumat malam, di mana sebagian besar korban adalah pekerja migran yang bekerja di pabrik dan toko di Punjab.
Sebagian besar “korban yang tewas ini adalah pekerja yang miskin,” ujar Yadav, dan menambahkan bahwa mereka hanya memperoleh sekitar 7.000 rupee atau sekitar 1,4 juta rupiah per bulan.
Partai Kongres Nasional India di Punjab menyelenggarakan acara di dekat jalur kereta api di pinggiran Amritsar itu, seiring perayaan festival tersebut. Sebuah layar televisi berukuran raksasa dipasang di mana warga dapat menyaksikan pembakaran boneka-boneka yang terbuat dari kertas yang menggambarkan Rahwana dan setan-setan lain, ujar Yadav, yang tinggal hanya satu kilometer dari lokasi kecelakaan itu.
Ketika kembang api menyala, kerumunan warga pindah ke beberapa tempat di dekat jalur kereta api – bahkan di jalur kereta api – supaya dapat lebih jelas menonton di layar televisi itu. Warga tidak sempat menyelamatkan diri ketika dua kereta api dari dua arah yang berbeda datang.
Associated Press melaporkan kepala polisi di Amritsar, SS. Srivastava, mengatakan sedang menyelidiki apakah penyelenggara acara itu memiliki ijin dan berapa kecepatan kereta api itu ketika melintasi daerah yang sedang ramai itu. [em]
