Korban tewas akibat kereta yang terguling ke luar jalur di India meningkat menjadi 142, Senin pagi (21/11), setelah tim SAR menghentikan pencarian mereka dengan peringatan bahwa lebih banyak mayat kemungkinan bisa ditemukan terjebak dalam gerbong-gerbong kereta itu.
Para petugas pertolongan dan relawan telah menarik ke luar lebih dari 220 orang yang terluka dari kereta penumpang yang mengalami peristiwa naas itu. Lebih dari 75 orang di antara mereka berada dalam kondisi serius. Kereta yang mengalami kecelakaan hari Minggu itu sedang melangsungkan perjalanan antara kota Indore dan Patna di negara bagian Uttar Pradesh.
Belum diketahui pasti mengapa 14 gerbong dari kereta itu tergelincir keluar rel.
Hari Minggu, PM Narendra Modi mengungkapkan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban melalui Twitter. Menteri Perkeretaan Suresh mengatakan kepada para anggota majelis rendah parlemen, ia menjanjikan penyelidikan yang seksama.
Lebih dari 2.000 orang diyakini berada dalam kereta itu. Namun karena banyak di antara penumpang berpergian tanpa memesan tiket terlebih dahulu, atau bahkan tanpa tiket sama sekali, perkiraan pasti sulit dilakukan.
India memiliki salah satu jaringan kereta paling besar di dunia. Namun jaringan kereta itu kurang mendapat pendanaan dan kecelakaan maut kerap terjadi.
Laporan pemerintah tahun 2012 menyebutkan, hampir 15 ribu orang tewas setiap tahunnya akibat kecelakaan kereta. [ab/as]
