Pengunjuk rasa oposisi di Bangladesh membakar tempat pemungutan suara dan memusnahkan surat suara untuk pemilihan parlemen negara itu sementara kekerasan di seluruh negeri itu menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas.
TPS-TPS ditutup hari Minggu dengan jumlah pemilih yang sangat rendah, dan para pejabat mengatakan pemungutan suara dihentikan di lebih dari 150 TPS karena serangan para aktivis.
Puluhan ribu tentara dikerahkan di seluruh negeri menjelang pemilu hari Minggu, tapi kehadiran mereka sebagian besar gagal menghentikan kekerasan. Banyak demonstran tewas karena ditembak polisi, namun setidaknya dua dari mereka yang tewas adalah petugas TPS.
Partai Nasionalis Bangladesh yang beroposisi mendesak para pemilih agar tidak memberikan suara dalam pemilu yang mereka sebut "sandiwara jenaka," sehingga memungkinkan calon partai Liga Awami yang berkuasa merebut kemenangan dengan mudah karena tidak memiliki lawan di lebih dari setengah konstituen negara itu.
TPS-TPS ditutup hari Minggu dengan jumlah pemilih yang sangat rendah, dan para pejabat mengatakan pemungutan suara dihentikan di lebih dari 150 TPS karena serangan para aktivis.
Puluhan ribu tentara dikerahkan di seluruh negeri menjelang pemilu hari Minggu, tapi kehadiran mereka sebagian besar gagal menghentikan kekerasan. Banyak demonstran tewas karena ditembak polisi, namun setidaknya dua dari mereka yang tewas adalah petugas TPS.
Partai Nasionalis Bangladesh yang beroposisi mendesak para pemilih agar tidak memberikan suara dalam pemilu yang mereka sebut "sandiwara jenaka," sehingga memungkinkan calon partai Liga Awami yang berkuasa merebut kemenangan dengan mudah karena tidak memiliki lawan di lebih dari setengah konstituen negara itu.