Partai oposisi Islamis terkemuka di Yordania, telah memenangkan 31 dari 138 kursi di parlemen kerajaan tersebut, sehingga jumlah perwakilannya di DPR menjadi tiga kali lipat. Hal ini menurut hasil resmi pemilu, yang dirilis pada Rabu (11/9).
Front Aksi Islam (IAF), sayap politik Ikhwanul Muslimin di Yordania, unggul atas partai dan faksi lain di badan legislatif, setelah pemungutan suara pada Selasa, tetapi belum mencapai mayoritas.
Hasil ini merupakan kemenangan bersejarah bagi kaum Islamis dan keterwakilan terbesar mereka sejak memperoleh 22 dari 80 kursi di parlemen pada 1989.
IAF memperoleh 10 kursi di parlemen sebelumnya dalam pemilihan pada 2020 dan 16 kursi di badan legislatif pada 2016.
Kaum Islamis telah berupaya memanfaatkan kemarahan yang meningkat atas perang yang sedang berlangsung di Gaza di tengah warga Yordania, yang setengahnya berasal dari Palestina.
“Kami gembira dengan hasil ini dan dengan kepercayaan yang diberikan rakyat Yordania kepada kami,” kata Sekretaris Jenderal IAF, Wael al-Saqqa kepada AFP.
“Gaza, Palestina, dan Yerusalem, semuanya merupakan bagian dari pusat perhatian resmi dan populer di Yordania dan kami akan berupaya memobilisasi upaya agar mereka memperoleh hak-hak mereka dan mempertahankannya,” tambahnya.
Dia berjanji, bahwa rakyat Yordania akan “memberikan mereka bantuan keuangan dan bantuan lainnya, serta menjadi paru-paru mereka di jalur pembebasan dan pencapaian hak mereka untuk negara merdeka”. [ns/ab]
Forum