Kelompok-kelompok gay berunjuk-rasa di Istanbul meskipun ada larangan dari otorita Turki yang dikeluarkan untuk tahun keempat berturut-turut.
Sekitar 1.000 orang berkumpul di dekat Istiklal Avenue dan Taksim Square yang terkenal di kota itu, di mana penyelenggara menggelar pawai, seorang juru foto AFP melaporkan dari tempat kejadian.
Para aktivis membentangkan bendera pelangi besar, sementara pernyataan pers dibacakan di tengah pengamanan ketat di daerah itu.
Tetapi polisi kemudian memperingatkan para aktivis untuk bubar dan menggunakan peluru karet terhadap sebagian orang yang mencoba masuk ke Istiklal Avenue, kata jurufoto itu.
"Ratusan polisi di wilayah Taksim berusaha menghentikan berlangsungnya acara Istanbul Pride itu, tetapi peserta pawai yang kreatif dan berani mengabaikan larangan itu dan membacakan pernyataan pers mereka di jalan," kata peneliti Amnesty International, Andrew Gardner lewat Twitter.
Menurut sebuah pernyataan dari Istanbul LGBT dan Pride Week di Facebook Jumat malam, pemerintah kota Istanbul mengatakan kepada penyelenggara, bahwa para pejabat "tidak dapat mengambil langkah-langkah untuk menjamin keselamatan mereka dan mengatakan mereka tidak boleh mengadakan acara itu".
Kantor gubernur Istanbul tidak mengeluarkan pernyataan publik tentang acara itu.
"Kami LGBTI + (lesbian, gay, biseksual, transgender, interseks) berada di sini dengan bangga meskipun ada upaya untuk mencegah kami, dan kami tidak mengakui larangan ini," tambah mereka.
Pawai tahunan itu merupakan acara LGBT yang paling penting di negara Muslim di wilayah itu. [ps/ii]