Dua anggota parlemen dari Jerman dan Swedia mengatakan hari Kamis, Turki memblokir mereka sebagai pengamat internasional OSCE untuk pemilihan penting akhir pekan ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan partainya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) maju dalam pemilihan parlemen dan presiden hari Minggu yang bisa menyebabkan perubahan besar dalam cara negara itu diperintah.
Anggota parlemen Jerman Andrej Hunko dari Partai Die Linke yang berhaluan kiri mengatakan ia dijadwalkan membantu memantau pemilihan itu untuk Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE), seperti dilakukannya beberapa tahun lalu.
Tetapi ia diberitahu hari Kamis oleh perwakilan OSCE Turki bahwa ia tidak bisa datang, memaksanya turun dari penerbangan ke Turki dari Wina pada saat-saat terakhir.
Ia menilai larangan masuk itu sebagai "penghinaan yang belum pernah terjadi terhadap pemantau pemilu internasional" dan menyalahkan apa yang disebutnya kubu Erdogan "yang semakin resah."
Anggota parlemen Partai Hijau Swedia, Jabar Amin, hari Kamis mengatakan ia ditahan di Bandara Istanbul, di mana para pejabat berencana menerbangkannya kembali ke Stockholm. [ka/al]