Brazil, Kamis (29/4), menjadi negara kedua yang secara resmi mencapai 400 ribu kematian akibat COVID-19. Negara itu kehilangan 100 ribu nyawa lagi hanya dalam satu bulan, sewaktu beberapa pakar kesehatan memperingatkan, mungkin masa suram akan tiba ketika Hemisfer Selatan memasuki musim dingin.
April adalah bulan pandemi paling mematikan di Brazil, dengan ribuan orang kehilangan nyawa setiap hari di rumah sakit yang padat.
Kementerian Kesehatan negara itu mencatat, lebih dari 4.000 kematian dalam dua hari pada awal bulan, dan rata-rata tujuh hari di atas 3.100 kematian.
Angka itu telah menurun dalam dua minggu terakhir, menjadi kurang dari 2.400 kematian per hari, meskipun pada hari Kamis (29.4), Kementerian Kesehatan mengumumkan, 3.001 kematian lagi, sehingga jumlah yang meninggal akibat COVID-19 di Brazil menjadi 401.186.
Mereka mencemaskan munculnya gelombang COVID 19 yang baru, seperti yang muncul di beberapa negara Eropa, karena dimulainya kembali kegiatan secara dini di negara dan kota, serta peluncuran vaksinasi yang lambat.
Kurang dari 6 persen rakyat Brazil telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19, menurut Our World in Data, sebuah situs penelitian online.
Presiden Jair Bolsonaro, yang sekarang sedang diselidiki oleh panel Senat atas penanganan krisis pemerintahannya, serta mengulangi lagi pernyataan bahwa dirinya akan menjadi orang terakhir yang akan divaksin. Ia menyerang para walikota dan gubernur yang memberlakukan pembatasan untuk mengendalikan penyebaran virus. [ps/jm]